time for time

Tanganku terkepal berdarah,
mencoba menembus kokohnya dinding waktu,
tapi apa daya, karena aku manusia yang ditakdirkan terpenjara waktu,
dan sekarang adalah waktu yang menghukumku sebagai anak adam,
bunuh mimpi tentang merpati,
hatiku sudah mati suri untuk sekian janji,
kakiku melangkah gontai menahan perih yang terurai lewat tangis,
melihat ke atas, semakin aku merasa kerdil dibawah tatanan malam,
kutundukkan wajah, semakin nampak rasa maluku kepada bumi tempatku berpijak,
mataku sayu seakan menyerah kepada waktu yang kian menghimpit,
diam ditempat untuk sekedar menundg pahit,
ini nyatanya, tapi sama sekali bukan keinginan,
tinggal menunggu waktu beri jawaban...

0 komentar: