Mupeng...

Aku rindu kala hari teteskan hujan dari langit...
Tak deras tak juga jarang...
Seperti lonceng-lonceng gurun tertiup angin...
Sepinya ramai menjadi landscape yg romantis...
Tak hirau mereka, hanya aku dan kamu...
Kasih kumadu bersama dingin...
Mari hangatkan dengan cumbu...
Mungkin malaikat marah melihat kami, mungkin tuhan jijik mengetahui, mungkin kami menikmati...
Langit mendung udara dingin air serasa beku...
Tapi bukan kami...

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEBUDAYAAN LOKAL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan satu proses di dalam peradaban manusia yang berkembang terus menerus dalam masyarakat. Perkembangan pemikiran manusia di bidang ilmu pengetahuan membuat laju globalisasi semakin cepat. Adanya globalisasi tidak hanya menimbulkan modernisasi peradaban manusia, melainkan juga menciptakan berbagai permasalahan yang harus diselesaikan demi memanfaatkan globalisasi bagi kehidupan manusia. Sekitar dua dekade lalu istilah globalisasi muncul dan baru satu dekade selanjutnya globalisasi dikenal sebagai sebuah ideologi. Sehingga memunculkan pula berbagai macam sudut pandang mengenai globalisasi. Yang jelas globalisasi merupakan sebuah proses yang ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi hingga merubah wujud dunia seperti sekarang ini. Contoh sederhananya adalah terciptanya jaringan internet. Internet membuat orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berbagai informasi dari belahan dunia yang lain dengan cepat. Dengan kata lain terjadi interaksi antar masyarakat bahkan dengan jarak sangat jauh, dan akhirnya akan salin mempengaruhi, terutama dalam aspek kebudayaan.

B. Rumusan Masalah

Munculnya globalisasi menciptakan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan lokal. Globalisasi memudarkan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, atau dengan kata lain terjadinya erosi terhadap kebudayaan asli bahkan memungkinkan untuk menghilangkan kebudayaan asli.

C. Tujuan

Tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengaruh munculnya globalisasi terhadap kebudayaan lokal.

D. Hipotesis

Munculnya globalisasi menciptakan dampak positif maupun negatif terhadap kebudayaan local. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan terhadap globalisasi yang begitu cepat dewasa ini. Adapun langkah penanganannya yaitu : perlunya penyeleksian terhadap budaya asing yang masuk agar globalisasi tidak merugikan bagi kebudayaan lokal, juga mengurangi acara yang menampilkan budaya asing dan meningkatkan pertunjukan-pertunjukan yang bertajuk budaya lokal.

BAB II PEMBAHASAN

A. GLOBALISASI DAN KEBUDAYAAN

Dapat kita rasakan globalisasi telah membuat masyarakat dunia termasuk bangsa Indonesia ini harus menerima kenyataan bahwa kebudayaan asing akan masuk dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan bangsa terutama aspek kebudayaan. Sehubungan dengan kebudayaan, kebudayaan sendiri menurut Koentjaraningrat merupakan keseluruhan sistem gagasan atau ide, tindakan dan hasil karya manusia yang didapat melalui proses belajar. Dengan kata lain hal ini menyangkut tingkah laku manusia yang pada dasarnya dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran manusia. Salah satu hasil pemikiran manusia yaitu berupa kesenian yang merupakan subsistem dari kebudayaan. Bagi bangsa Indonesia ini, kebudayaan menjadi satu wujud jati diri yang seharusnya diberi proteksi dari pengaruh asing demi menjaga keberlangsungan bangsa. Ditambah kenyataan bahwa bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka macam, termasuk kesenian itu sendiri. Dewasa ini nampak jelas kesenian rakyat menjadi satu aspek yang sangat terpengaruh masuknya globalisasi. Cepatnya perkembangan globalisasi dalam kebudayaan dipengaruhi adanya akses yang mudah dalam memperoleh informasi global. Namun kenyataannya hal tersebut justru menjadi senjata makan tuan bagi bangsa Indonesia dan menjadi masalah yang krusial, karena perkembangan teknologi informasi justru dikuasai oleh negara maju, bukan negara berkembang seperti Indonesia. Dampaknya negara berkembang seperti Indonesia menjadi tertinggal dalam perkembangan globalisasi di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Kemudian juga karena perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi dikuasai oleh bangsa barat, maka muncul anggapan apa yang datang dari barat dianggap sesuatu yang lebih modern dan global. Komunikasi serta transportasi global telah menghilangkan batas-batas budaya antar bangsa. Kebudayaan bangsa cenderung pada arah globalisasi dan menjadikan peradaban global yang melibatkan manusia secara menyeluruh. Bahkan jika mau menarik sudut pandang yang lebih berani, bisa dikatakan globalisasi merupakan bentuk baru dari upaya penguasaan negeri barat dalam bentuk yang lebih luas dan modern setelah imperialism juga kapitalisme. Hingga suatu saat mungkin tujuan bangsa barat lewat globalisasi adalah membuat setiap bangsa non barat kesulitan mencari jati dirinya yang telah hilang tergerus arus globalisasi. Dimana letak jati diri sebuah bangsa yang paling penting adalah dalam kebudayaan lokalnya, terutama Indonesia yang berkebudayaan heterogen ini.

B. GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN LOKAL

Adanya proses saling mempengaruhi merupakan fenomena alami yang terjadi dalam interaksi dalam kehidupan bermasyarakat. Kemampuan dipengaruhi juga mempengaruhi sangat berperan dalam menhadapi perkembangan dunia yang selalu saja mengalami perubahan ini. Perkembangan dunia yang bergitu cepat dewasa ini, membuat perbedaan yang jauh antar generasi walau hanya selang antara satu atau dua generasi. Namun jika kita mau teliti lebih jauh, perubahan seperti ini di negara maju sebenarnya berlangsung lama. Pada hakekatnya bangsa Indonesia juga bangsa berkembang lain mengalami perubahan karena dipengaruhi pengaruh asing yang didapat melalui interaksi. Inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Bangsa Indonesia memiliki masyarakat yang mejemuk dalam hal sosial, budaya, juga geografisnya. Namun seiring jalannya perkembangan globalisasi,ditambah perubahan dunia kearah liberalisme, keberadaan kebudayaan dalam masyarakat yang majemuk ini sangat mungkin bahkan pasti untuk dipengaruhi budaya global. Terutama dalam masyarakat lokal yang awalnya lebih cenderung tertutup, juga terkotak-kotak, serta memiliki cirri khas masing-masing, sekarang berubah menjadi terbuka dan berkembang kearah homogen serta ciri khas suatu masyarakat lokal berganti dengan cirri-ciri masyarakat global. Globalisasi telah menghilangkan batas-batas budaya antar bangsa yang menjadi jati diri masing-masing bangsa. Globalisasi lewat sarana komunikasi lebih sering menunjukkan kebudayaan global dari barat, missal lewat siaran TV juga layanan internet. Dan nyatanya memang muara keberadaan sarana itu berasal dari barat, sehingga bisa dikatakan yang punya kendali atas perkembangan globalisasi ini adalah mereka bangsa-bangsa maju, dalam hal ini adalah bangsa barat. Fakta demikian ini member bukti bahwa betapa pentingnya peran bangsa maju dalam perkembangan peradaban manusia, terutama dalam bidang kebudayaaan. Dan mau tidak mau globalisasi telah merambah kesenian lokal asli kita saat ini. Padahal keberadaan kebudayaan asli kita merupakan salah satu jati diri bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan. Namun disisi lain tidak bisa kita cegah keberadaan sarana komunikasi yang membawa arus globalisasi, telah menyuguhkan tawaran kebudayaan yang mungkin lebih menarik ketimbang kebudayaan lokal asli kita. Indonesia yang dulu sarat dengan pemikiran primitif yang unik, dengan datangnya globalisasi telah menggeser bahkan menyingkirkan kebudayaan lokal dan berganti dengan kebudayaan global dari kebudayaan bangsa yang berkuasa atas sarana perkembangan globalisasi. Kebudayaan lokal yang awalnya kental dengan ritual mulai ditinggalkan dan hilang. Pesatnya laju teknologi informasi dan teknologi menjadikan globalisasi menjad saran yang ampuh bagi difusi budaya, sekaligus member alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam juga lebih menarik bagi masyarakat. Akibatnya dewasa ini masyarakat tidak tertarik lagi dengan budaya lokal yang sebelumnya akrab dengan mereka. Misalnya saja pertunjukan layar tancep, yang kini berganti dengan bioskop-bioskop yang lebih menarik dan berkualitas. Juga kesenian wayang kulit yang syarat dengan kisah-kisah spiritual juga berisi pesan-pesan moral sekarang sedang sekarat tergantikan acara TV yang menarik.. bisa jadi fenomena demikian tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan dalam kebudayaan lokal di tempat lain. Sekalipun begitu bukan berarti semua kebudayaan lokal mati begitu saja dengan meluasnya globalisasi.

C. PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEBUDAYAAN LOKAL

Globalisasi sekarang ini telah mempengaruhi perkembangan kebudayaan bangsa. Cepatnya arus informasi dan telekomunikasi menciptakan satu kecenderungan yang memudarkan kebudayaan asli. Kemajuan di bidang transportasi, telekomunikasi, juga teknologi mengurangi semangat untuk melestarikan kebudayaan lokal. Dulu kita akrab dengan gotong royong, dan sekarang berganti dengan budaya barat, dan konkritnya adalah remaja sekarang yang cenderung mengarah ke pergaulan bebas. Memang ironis sekali, saat teknologi dan pengetahuan semakin maju, kita kian melenyapkan kebudayaan lokal, bahkan hanya dapat disaksikan di TV, atau event-event seperti PRJ. Padahal jika dapat dikelola dengan baik, kebudayaan lokal dapat menjadi objek pariwisata yang jelas akan memberi pendapatan bagi pemerintah, juga membuka lapngan pekerjaan yang dewasa ini keberadaan lapangan pekerjaan sangat diperlukan. Kemudian sadar ataupun tidak sadar, pengaruh globalisasi yang fatal adalah dalam budaya bahasa kita. Sering kita dengar atau bahkan kita sendiri pernah bicara dengan bahasa Indonesia tapi dicampur dengan bahasa asing, bahkan memaki pun memakai bahasa inggris. Hal ini menjadi bukti keberhasilan kebudayaan barat dalam menguasai melalui anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di barat merupakan suatu yang universal yang diterima dengan baik. Dengan begitu globalisasi telah menjangkit dalam berbagai sistem nilai kebudayaan lokal terutama di timut termasuk Indonesia, sehingga muncullah masalah salah satunya konflik antara perkembangan teknologi dan nilai-nilai asli kebudayaan lokal. Namun diluar perkembangan ilmu pengetahuan yang sebelumnya telah dijelaskan sebagai pintu bagi masuk dan menyebarnya globalisai, kita juga perlu sadar kita juga punya pemerintah yang punya kekuasaan tertinggi bagi kebijakan-kebijakan yang berpengaruh penting dalam pelestarian budaya. Namun kenyataan sekarang, kebijakan yang ada lebih cenderung kea rah pertimbangan ekonomi, dan politis, ketimbang aspek kebudayaan. Maka yang terjadi justru kebudayaanlah yang dituntut sesuai dengan tuntutan pembangunan, bukannya pembangunan yang diarahkan agar tetap sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan leluhur. Hasilnya sekarang kebudayaan asli pun memudar dan menyebarkan fenomena akulturasi budaya.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Globalisasi ternyata juga membawa pengaruh negatif bagi keberadaan kebudayaan lokal. Nilai-nilai yang ada dalam kebudayaan lokal semakin memudar. Gencarnya modernisasi di bidang teknologi juga ilmu pengetahuan telah menciptakan isu globalisasi dan pada akhirnya mengerucut menjadi satu kebudayaan global atau universal. Untuk itu jelas perlu adanya penyaringan bagi kebudayaan asing yang bakal masuk dalam budaya lokal, agar keberadaan globalisasi tak sampai menghilangkan jati diri suatu masyarakat. Karena sebenarnya kebudayaan merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya, yang perlu kita jaga, kita lestarikan agar tidah punah atau malah diklaim pihak lain.