Cuma Bukan Diriku
aku bukanlah sepenggal nama,
bukan sebuah panggilan,
aku bukan pula diriku,
aku bukanlah aku...
aku bukanlah teman kau,
bukan juga musuh kau,
aku bukanlah aku...
aku bukanlah anak kau
juga bukan kakak, atau adik kau,
aku bukanlah diriku...
aku bukan muridmu,
bukan pula siswamu,
bukan aku...
aku bukan yang kau sayangi, atau kau cintai,
juga bukan yang kau benci,
bukan diriku...
aku bukan yang kau kata hiperbolist,
juga bukan yang kau bilang pasif,
bukanlah aku...
aku cuma tulang berbalut daging bernyawa,
yang diberikan anugerah oleh-Nya,
sehingga aku punya nama indah,
lalu aku dipanggil dengan sebutanku,
dan aku juga bisa merasakan indahnya persahabatan,
dan memberiku arti bahwa musuh itu bukan orang lain,
memberiku orang tua yang bisa memanjakan setiap helaan nafasku,
menganugerahkan kepadaku saudara yang menjadi cermin,
mengirimkan padaku guru yang dikata tanpa tanda jasa,
menyelipkan padaku rasa cinta dan juga benci, sehingga aku bisa merasakan jatuh cinta,
dan rasanya benci walau itu perih,
lalu aku bisa berbuat lebih, bahkan berlebihan,
tapi juga pernah jadi batu pada sebuah keadaan...
aku cuma bukan diriku....
bukan sebuah panggilan,
aku bukan pula diriku,
aku bukanlah aku...
aku bukanlah teman kau,
bukan juga musuh kau,
aku bukanlah aku...
aku bukanlah anak kau
juga bukan kakak, atau adik kau,
aku bukanlah diriku...
aku bukan muridmu,
bukan pula siswamu,
bukan aku...
aku bukan yang kau sayangi, atau kau cintai,
juga bukan yang kau benci,
bukan diriku...
aku bukan yang kau kata hiperbolist,
juga bukan yang kau bilang pasif,
bukanlah aku...
aku cuma tulang berbalut daging bernyawa,
yang diberikan anugerah oleh-Nya,
sehingga aku punya nama indah,
lalu aku dipanggil dengan sebutanku,
dan aku juga bisa merasakan indahnya persahabatan,
dan memberiku arti bahwa musuh itu bukan orang lain,
memberiku orang tua yang bisa memanjakan setiap helaan nafasku,
menganugerahkan kepadaku saudara yang menjadi cermin,
mengirimkan padaku guru yang dikata tanpa tanda jasa,
menyelipkan padaku rasa cinta dan juga benci, sehingga aku bisa merasakan jatuh cinta,
dan rasanya benci walau itu perih,
lalu aku bisa berbuat lebih, bahkan berlebihan,
tapi juga pernah jadi batu pada sebuah keadaan...
aku cuma bukan diriku....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me

- fahma alfian
- kopipun berubah jadi susu seiring aku melangkah untuk belajar... bukan tentang pahitnya kopi, bukanpula manisnya susu... mereka sama-sama benar pada ruang dan waktunya masing-masing......
0 komentar: