Waduh, krisis mahasiswa...

Yang dimaksud krisi mahasiswa bukanlah kekurangan mahasiswa. Mahasiswa itu banyak banget, sampai2 kuliahpun dijalanan. Tapi hari ini aku miris melihat rekan2 mahasiswa. Kalo boleh bilang pada bego semua. Sebagai mahasiswa seharusnya cara berfikirnya kudu beda, kudu lebih dewasa. Juga termasuk cara berkomunikasi. Masak waktu hari pertama kuliah, seperti biasa bikin kesepakatan kontrak dengan dosen. Masak ada yang minta toleransi waktu keterlambatan sampai 1jam. Dewasa dikit napa, tambah nunjuk2in kemalasannya. Belum lagi waktu suruh tanya, cuma satu dan itu pun gak mutu. Dan yang lebih parah masih juga ada satu mahasiswa yang duduknya dibelakang sedang menyangga dagu, dan matanya tembem kelihatan semalam habis begadang sampai pagi. Dan rambutnya acak2an seperti belum mandi, haduwh. Dan itu AKU...

Ngantuk poll...

Tidur cuma 2jam. Bangun2 langsung kuliah. Seperti biasa tanpa mandi:-D, cuma cuci muka plus perbanyak parfum. Berangkat dah ke kampus. Dan benar... Sampek kelas mata berat bnget, dtambah pilek hufh... Pengen banget cpet pulang tapi sama aja habis ini ada jam lagi sampek jam 12. Hadah... Laperr, ngantuk. Sabar aja dulu ah...

Melodi sunyi

Desir angin hanya terlihat...
Punggungku tersandar dilantai...
Banyak tak terjawab,
Membuat ragu dan was-was...
Harusnya nyaman...
Mungkinkah kutemukan jawab dalam renungku...
Jawaban dari semua pertanyaan itu...
Ingin mencoba menyerahkan semuanya pada waktu...
Tapi sepertinya waktu pun lebih ragu...
Kucoba tersenyum menganggap semua ini lucu...
Aku ngantuk dan pengen tidur...
Tapi misteri itu mengganjal mataku hingga tak bisa terpejam...
Seperti takut ada sesuatu yang salah dariku...
Semoga saja tidak...
Mari, jadilah selimutku...
Melodi sunyi yang...
Karena ini melodi sunyi...

Kembali sulit tidur

Hah, kembali melihat 00 : 00 wib. Dan masih aja susah merem. Acara tv serem2an, internetan gak ada mood. Hah, pedih....

Okelah mending keluar ke warung depan bawa tengwe. Eh sampai warung masih rame. Mau buka paket jaimlah, ditahan dulu, sapa tahu menahan nafsu rokok bisa bikin cpet ngantuk. Lagian besok jadwal kuliah padat bro... Klo gak tdur konsekuensinya kudu brantakan besok, tapi nggak ah, aku kudu siap. Tidur atau pun gak tidur, besok kudu siap kuliah.

Nyoba insomnia ini kumanfaatin buat nyusun materi aja dah. Materi buat adek2 :-D...

Uh, bosen juga, lebih nyaman kalo kasih materinya spontan aja kayaknya. Bekal kerangka aja.

Bungkus es campus satu buat temen drumah. Dsini mau rokok aja malu hihiy:-D.

Cukup rasanya buat basa basi. Sekedar menghubungkan dengan judulnya sih. Ya, setelah belakangan kemaren rasanya bisa tidur. Kali ini seperti bulan2 yang lalu. Selalu jadi susah tidur. Puluhan kali menguap, tapi waktu di rebahin mata tetep aja gak bisa merem.

Seperti harus kembali mengingat nasihat2 yang dulu. Ayat, sajak2 singkat tentang insomnia. Dan jelas dari segala tulisan dulu intinya sama. Yaitu nikmatilah, sekalipun insomnia tapi itu bagian hidupmu. Dan ya, aku pun sekarang menikmatinya. Dengan masalah2 yang datang dari pertanda2 semesta. Aku nikmati dengan tembakau mix yang kubeli sore tadi, dengan sedikit batuk2. Ya, ini biasa seperti dulu. Benar ini biasa saja, dan jangan bilang aneh.

Kusudahi tengweku dan kumatikan lampu. Sampai jumpa esok, berjanjilah kirimi aku semangat. Siapapun itu, setidaknya dengan bangun tepat waktu dan kabar baik. Sampai besok... ^_^

Kekerasan kok kekerasan...

Seharian aku libur. Gak ada yang menarik tanpa kewajiban2 yang mengikat seperti hari biasa. Semenjak bangun tidur kerjaan cuman melototi tv. Sesekali ke kamar mandi, atau pas kelaperan pergi ke warung sebelah dan balik lagi melototin tv. Bosen dan jengah pasti. Tapi bosen semakin menumpuk membentuk dinding yang memenjarakan otakku. Jadinya gak tau mau ngapain kecuali lihatin tv. Ditambah acara tv sekarang tu isinya bikin emosi. Setiap chanelnya bak bikin pengen banting itu tv walaupun gak mungkin lantaran tv cuma satu itu pun kredit. Bosan semakin tebal, semakin memanipulasi otakku untuk tetap melanjutkan menonton tv. Jadinya semakin boring sama dengan semakin emosi.

Tiba2 teringat kejadian di rumah. Waktu itu ada ibuku, dan kedua budeku kumpul. Lihat satu acara tv yang aku sebagai pria jijik ngelihatnya. Apalagi kalau bukan sinetron. Waktu itu kalau gak salah judul filmnya putri yang tertukar. Namanya cewek, berapapun umurnya yang udah baligh, hidupnya dibelenggu perasaan. Jadi apapun yang dirasakan pasti lewat pos perasaan. Begitu juga dengan ibu dan bude2ku ini. Walaupun udah lewat masa pubernya masih aja alay. Namanya juga sinetron, apalagi sinetron kita, udah bukan rahasia lagi kalo pake bumbu dramatisir. Eh aktor utama nangis ikut nangis, nyumpahin pemeran2 antagonis. Waduh... Jadinya lihat sinetron pas adegan ibu2 menangis pas lihat acara sinetron di tv.

Haha... Iya itu sedikit cerita tentang mahkluk yang namanya cewek atau wanita, atau aku lebih suka menyebutnya manusia. Terlepas itu adalah lantaran paradigma yang sudah menjadi kultur, kenyataan yang aku hadapi memang seperti itu...

Tapi sebenarnya aku tidak akan membahas soal perempuan kali ini. Aku ingin sedikit beranalogi, dan semoga bisa berteori gampang2an. Tentang rentetan acara tv hari ini. Yang berujung pada satu bahasan tetang "kekerasan". Yap, belakangan fenomena kekerasan semakin marak, dan yang lagi naik daun adalah jenis manusia premanus indonesius atau preman indonesia hehe... Ngarang dikit :-P. Begitu ramai jadi bahasan, waktu acra jlc di surabaya kemaren juga. Beberapa tokoh, mulai dari pengamat, mentri, polri, ormas, bahkan mantan preman, dan para pemikir lainnya, juga dari kalangan mahasiswa walaupun rada semrawut cara bicaranya tapi yang penting cantik *loh... Mereka semua bahas satu tema yaitu kekerasan dan premanisme.

Bermacam pandangan dari berbagai sisi. Dari pihak alumni benar mengatakan bahwa semua wni berhak melakukan "penangkapan" uda ada di undang2. Kemudian ada dari polri meminta tolong bahwa kekerasan adalah musuh bersama dan bukan dari pihak polri saja, dari pihak preman bahwa mereka juga warga biasa yang menganggap tak mendapat keadilan di negeri sendiri, dari pihak menteri merasa perlu rapat lagi dan dibuat undang2 baru tentang rakyatnya. Ada dari pihak yang mengaku netral bahwa kekerasan ini merupakan buatan sistem yang menyebabkan rakyat kecewa dan berinisiatif mengambil jalan kekerasan, lalu seorang pengamat membanding2kan kekerasan sekarang dan jaman dulu, dan yang saya mungkin setuju ada satu pakar yang aku nilai dialah satu2nya yang masih sehat. Dia bilang di ujung acara bahwa semua yang bicara tadi bau amis, terlalu memperlihatkan misi kelompok tertentu, yang melupakan makna apa itu negara.

Aku setuju... Setuju sekali!. Omong kosong kita menanggulangi kekerasan. Kekerasan pasti ada, kekerasan yang menyeimbangkan dunia ini. Bukankah dunia ini punya dua bagian yang berlawanan. Bukan berarti memperbolehkan kekerasan. Kekerasan tetap saja kekerasan apapun alasannya.

But hallow... Apa sih yang dibicarakan. Kekerasan bukan ? Bicara dari tadi cuma bolak balik mengulang ini itu dan aku pikir itu bukan solusi. Mau dianggap pencerahan toh aku yakin esok pagi lihat tv pasti pertama adalah ada unsur kekerasan. Kekerasan udah cerah, semua rakyat gak perlu dijelasin tentang kekerasan. Dan bagiku gak perlu terlalu lama diskusikan solusinya. Ya udah, namanya kekerasan itu gak baik. Dan segala yang gak baik kudu dihindari. Kalaupun muncul pertanyaan yang gak baik yang mana, anggap aja pertanyaan itu hanya akan membawa pembiasaan pandangan padahal nanti ujung2nya pun sebenarnya sama. Sama sama gak baik. So, tak perlu diperdebatkan mana yang benar. Jadilah apa yang diinginkan dirimu, dan terimalah bahwa udah kodrat orang lain akan mendukung atau mencoba menjatuhkan. Dan kekerasan itu abadi, kecuali TUHAN menghendakinya berhenti. Terimalah kekerasan sebagai kekerasan, apapun itu...

Aku kembali

Uyeee... Haihaihai, akhirnya setelah tersesat dalam pencarian, dan lebih tepate mungkin masa vakum kemarin diberikan untuk aku agar membuatku belajar. Agar seketika aku kembali, kubawa sebuah hal baru, yang lebih menarik. Dan sekarang kudapat kembali ke sini. Buat mulai posting2 gak jelas lagi, buat sedikit macak2 pinter lewat beberapa pandangan, buat sering cerita alay lagi.

Sekarang sedikit menengok yang kemarin. Sekedar nulis kenapa dengan yang kemaren. Seperti yang ditulis di atas, kalo gak percaya cek lagi aja, kalo perlu diulang2 sampai hafal. Kalo sudah hafal segera update status fb tuduh posting ini NGGILANI, dijamin banyak yang nge-like. Yap, di atas yang aku maksud adalah kata pertapaan. Dan bisa dikatakan kemaren itu masa pertapaan aku. Eits... Aku bukan dukun dengan muka mistis dengan pembawaan mistis. Pertapaan yang aku maksud ialah, fase dimana dalam kurun waktu itu aku secara tidak langsung introspeksi, mencari bahan dari alam semesta. Lewat fenomena2 yang kualami selama masa pertapaan kemaren semoga setelah ini aku lebih kaya dalam menulis. Banyak fenomena2 yang menjadi pelajaran. Dan termasuk apa yang ingin dipublish setelah ini.

Pertapaan yang lama kemarin banyak kesan dan pesan yang juga wajib aku tulis setelah ini. Gak bisa aku ceritakan sekarang karena SAKENG terlalu banyaknya. Yang jelas semangatku kembali lagi.

Satu kutipan yang juga kudapat dari pertapaan kemaren. Setelah bertemu dengan tokoh2 fenomenal, satu ayat yang aku dapat simpulkan adalah

"aku adalah generasi yang sedang dipuji atau justru disalahkan oleh pendahulu. Namun seketika sadar, aku harus meyadari, bahwa aku bukanlah. Menerima bahwa aku dilahirkan untuk mencari alasan pantas untuk hidup. Bahwa aku akan lebih dewasa. Bahwa, perbedaan adalah anugerah, seketika itu aku menyadari, bahwa aku tidak pernah aku. Aku hanya mengaku, terus mencari aku hingga tiba waktuku".