Gak jelas 1
BUKANKAH...
bukankah...
awalnya kita bermain petak umpet dalam lebat rimba
kau mencari aku sembunyi, ku mencari kau sembunyi
sampai kita bosan dan memilih berjalan menikmati gemerlip embun diujung daun pinus
meniti setapak bergandengan
sampai jalan terhadang ilalang
dan kabut turun selimuti pandangan
tapi seakan bukan tujuan
terus berjalan meraba jejak-jejak
itupun kita masih bisa kembali tersenyum bukan
bukankah...
sama-sama pernah kita terperosok ke jurang
dan sempat menikmati sambil meraba juga mencumbu awan
kita nampak masih bahagia menunggangi ketinggian
lalu bersama kita tersadar
berusaha meraih dengan memukul dan mencakar-cakar langit
kita paniik kita melapas genggam
tersadar kita dari mimpi itu
sayang tempat jatuh kita sangat berjauhan
aku berusaha mencari
sedang aku tak tahu apakah juga sama-sama saling mencari
berharap jika ya, satu titik akan bertemu
ditengah garis jejak-jejak kita mencari
namun terasa lama, hingga berharap cukuplah mayatmu ku dapat
namun sungguh malapetaka jika ku tahu aku tak menemukanmu...
TERNYATA
prasangka-prasangka yang tak mendamaikan itu ternyata sebait puisi tentang cinta,
kegelisahan-kegelisahan karena kecemburuan itu adalah bait keduanya,
rasa takut untuk kehilangan itu menjadi bait ketiga,
rasa dendam karena terabaikan, rasa penyesalan karena kesalahan, rasa ingin mendapatkan kembali
ADALAH BAIT-BAIT SELANJUTNYA DALAM PUISI TENTANG CINTA
luasnya dunia ini bisa menjadi sebuah puisi yang indah dan cantik
kata-kata yang indah penuh gambaran perasaan
sungguh masuk ke hati dibaca
NAMUN SATU YANG DISEMBUNYIKAN PUISI-PUISI ITU
yaitu bawa puisi tetaplah puisi,
tulisan-tulisan di lembar-lembar kertas kadang tak berjudul dan terlanjur
benda yang gak lebih berarti dari sebungkus nasi,
isinya hanya tulisan yang terlihat ngawur...
disitulah tujuan puisi dibuat,
dalam kata-katanya yang gak karuan,
ada surga, ada jalan, ada kedamaian
BEGITULAH PUISI TENTANG CINTA ITU...
NOW I KNOW,THIS IS WHAT GOD INTRODUCES HIMSELF, LORD LOVE LIKE THIS...
Blog Archive
About Me
- fahma alfian
- kopipun berubah jadi susu seiring aku melangkah untuk belajar... bukan tentang pahitnya kopi, bukanpula manisnya susu... mereka sama-sama benar pada ruang dan waktunya masing-masing......