Sastro lisan 1

Urip iku sepisan, ketoro suwi nanging sejatine urip iku cekak umure. Mati urip dadi takdire saben siro. Opo wae sing teko bakale yo nyingkrih. Ning ndonyo bakale diwalek koyo malek dlamakan tangan. Jo wani-wani yen wedi, lan jo keweden naliko wani. Niti mongso ra perlu kemlinthi. Mlaku ae sak lakumu ning jo sakarepmu. Kabeh ono dalan lan watese dewe. Kyo banyu ng njero adah. Ra bakal banyu ngluwihi wadahe. Pecah wadahe, ambyar banyune. Coro laku kalah karo nepsu, dadine ra petuk ngone mlaku, malah nelongso teko ra kiro-kiro. Seje menungso seje dalane, ning sejatine podo. Iku ngono yo mung gusti Allah sing ngerti bener salahe. Naliko wes wayahe, kabeh menungso bakale nyekseni kabeh kuwi. Awit soko lahir nganti tekane pati. Sopo siro naliko urip nandur winih sing becik bakale yo ngunduh lakune kuwi, yen sopo sing nandur luput, yo wohe luput kuwi sing bakale dirah. Ono awan ono bengi. Awan padang ning akeh sing malah marani peteng. Bengi peteng, kuwi ngono cahyaning gusti madangke ati ngluwihi padange awan, ning akeh sing podo gak ngerteni. Sejatine urip iku mati, lan mati iku urip.

Konsisten???

Kemaren ada pertanyaan tentang konsisten... Banyak jawaban, beda, bukan salah, beranekaragam, macam sudut pandang. Ada yang bilang tetap, setia, statis, konstan, stabil, dll. Tak satupun itu ada yg salah, hanya saja menurutku konsisten tak sesempit itu. Konsisten tak hanya satu sikap. Konsistens bagiku gabungan beberapa sikap yang berjalan saling berkesinambungan. Pertama jelas tanggung jawab atas apa yang kita pilih. Seorang dikata konsisten merupakan orang yang mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah dipilihnya. Seorang konsisten pantang untuk lari, atau pergi jika terjadi kegagalan, kesalahan, atau kecacatan dari apa yang dia pilih. Kemudian seorang konsisten adalah orang yang berani. Berani mempertahankan pilihannya skalipun dunia tak berkawan. Namun kemudian berani jugalah harus diimbangi pikiran yang rasional, juga teliti. Paham mana benar dan salah. Bukan sekedar BONEK. Sikap bonek lebih dibilang kepala batu dari pada konsisten. Karena konsisten juga perlu sikap terbuka menghadapi dunia yang terus berkembang. Banyak orang bilang dirinya konsisten namun masa bodoh dengan globalisasi, acuh terhadap modernisasi. Berkembangnya jaman ke arah kompleksitas yang maksimum, membuat hidup rawan salah dalam memilih. Maka dari itu konsisten juga perlu integritas yang berkualitas. Salah pilih berujung pada penyesalan, apalagi ditambah keras kepala yang anti keterbukaan. Hal ini akan semakin menisbikan jalan kebenaran yang sejati. Ketika datang kebenaran, tanpa integritas akan melahirkan interpretasi kebenaran itu jauh dari kebenaran sejati. Berani memilih dengan menggunakan integritas, konsekuensi dihadapi dengan penuh tanggung jawab, terbuka terhadap dunia dengan penuh ketelitian, kelak konsistensi bisa berjalan semestinya. Konsisten atau teguh hati berbalik menjadi subjek dalam menerima kompleksitas yang menipu dewasa ini. Jaman dengan pilihan kian kompleks, konsisten mudah runtuh.

Cara gampang adalah menyadarkan diri bahwa kebenaran sejati itu selalu menunjukkan keberadaannya, yakinkan ada yang maha tahu segala sesuatu. Aku bisa bilang manusia ada 3, pertama manusia itu tahu, kmudian tidak tahu, dan satunya sok tahu. Jaga semangat, teguhkan hati, berani bertanggung jawab, dan yakin ada Allah swt yang maha perkasa dari yang paling perkasa sekalipun, maha penolong dari yang paling ringan tangan sekalipun, maha pengampun dari yang paling pemaaf sekalipun. Ya rabb... Engkaulah aku milikmu seutuhnya juga selamanya... Yakinkan aku, jagalah aku, ampunilah aku, tolong antarkan aku kepada hal baik bagiku... Allahu akbar, laahaulaawalaakuwata illa billah...

Akhirnya bus juga

"tarif tiket kreta sancaka bisnis 90 ribu" begitu intinya tulisan di papan pengumuman di ruang restorasi stasiun gubeng. Ditambah info tarif surabaya madiun 75 ribu. Keluar stasiun melangkah gontai, bibir mengering, muka cemberut, perut keroncongan, sampai keluar dua tanduk. Matahari sumringah melihatku, sampai-sampai membakar aspal. Hah, haruskah setiap long weekend kaya gini. Andai ada trayek pesawat surabaya madiun, dengan pramugari yang cantik, jatah makan minum, tempat tidur, ada hotspot, indomaret, walau tarif 10 ribu pasti aku belain pilih naik pesawat. Tapi tiba-tiba jin jawa di sebelah berbisik kenceng banget "NGIMPIIII....". Ah, bener itu gak mungkin.

Masih di atas sepeda motor, aku tanya. Gimana kalo naik motor aja pulang kampungnya??? Boleh juga. Surabaya madiun bensin kurang lebih habis 20ribu, termasuk murah. Dari surabaya ke madiun sekitar 3jam, ga kalah ma naik kereta. Paling macet cuma di ahmad yani, habis itu di sepanjang sama bus, truk tanki, puso, trailer, traktor, tank. Pokoe dibuat syuting transformer cocok dah. Habis itu masuk krian lancar beuth... Sampai nganjuk. Trus masuk saradan pas udan deres campur angin, jas hujan tembus, jalan licin, lampu mobil, bus, dan truk pada ngedem. Hujan lama banget sampai caruban, baju basah kuyup campur air kubangan yang kegencet ban mobil, tas dan isinya juga. Sampai balerejo cuaca berubah ekstrim, matahari tiba-tiba menyengat, asap kendaraan mirip asap dari cerobong pabrik menempel di badan dan muka. Motor tiba-tiba tersendat lantaran knalpot kemasukan air. Sampai pertigaan ring road madiun hampir diserobot bus yang mau masuk terminal. Akhirnya sampai rumah dengan badan pegal-pegal serasa patah semua sendi dan rusuk, tapi ibu malah mengusirku dan justru bertanya aku ini siapa. Wah penasaran aku berkaca di spion motor, dan ternyata wajahku berubah, seperti habis di face off pake pantat panci yg gosong. Item gelap hanya bibir mengering. Dan kembali jin jawa menyambangiku, tapi tak lagi berbisik, justru satu ember air comberan meluncur kemukaku. Ah, lagi-lagi aku berfantasi tak senonoh.

Tiba dikontrakan aku langsung ke kamar lalu istirahat sambil mikir pulang naik apa. Dan akhirnya bus jadi jalan keluarnya.

Janjian ma kawanku jam setengah 3, dia masih kul. Maka aku segera persiapan pulang. Yakni tengkurap dan namatin mini game yang ada di laptop. Hahaha... Maaf sob, sebenarnya itu yang aku sebut persiapan.

Janji memang sulit buat nepatin. Dari janjian jam setengah 3, molor sampai jam setengah 4 aku baru meluncur jemput kawanku. Karena dia kuliahnya molor juga, ditambah susahnya nyelesein satu level gameku. Hehehe... Akhirnya kopdar juga di dpan fib, depan kampusku pula, otomatis ada beberapa mahkluk teriak memanggilku. Mereka fansku dikampus maybe...^_^ Langsung jalan ke terminal, rada macet karena pas jam pulang, tapi untung ga hujan. Tiba di terminal skitar pukul 4, lalu parkir. Tak begitu rame, pertanda doaku terkabul. Aku tadi berdoa agar orang yang mau naik bus pada pindah naik kreta, dan terbukti, Amien... Langsung masuk bayar peron, dan jalan sok cool menghindari rebutan penumpang. Dapet bus sk tapi tak pake ac. Ga papa yg penting dapat tempat duduk di tengah.

Ow ya kawanku itu inisial namanya ju...ju...t jelas terbaca dan pasti nama aslinya ^_^ piss!! Kenalnya ga tau dimana, cuma dulu kalo ga salah satu atap. Atap sekolahan maksudnya. Terus sekarang kebetulan sama-sama kuliah di surabaya. Mungkin dia lagi kangen ma keluargae, katae uda lama ga pulang semenjak UTS lalu. Wah, kalo dia laki mungkin cocok jadi bang toyib ^_^.

Selama perjalanan naik bus, biasa ja kaya orang yang naik bus. Kalo ga melek ya merem ^_^. Tapi geje nek baru naik langsung merem. Ya ngobrol ga jelas lebih bisa dimaklumilah. Sekedar ngilangin bosen. Saking asik ngobrol, gak kerasa nek udah nyampek caruban. Jadi bentar lagi nyampek sudah dikotaku madiun. Tapi parahnya sampai balerejo nglames, rasae mata berat banget buat tetep melek. Melamun dikit aja uda jadi mimpi. Gak lucu kalo kebablasan. Bersih keras usahaku tetep melek, sampek lupa kalo aku lapar sebenere, akhirnya perjalananku naik bus ini kuanggap sukses. Tak ada gangguan seperti kemarin yang digrayangi mbok2... Diluar itu aku sampai madiun dengan sehat dan utuh. Juga masih diakui ibu sebagai anaknya. Muka ga kaya di face off walaupun asline emang item. Si jujut pulang dijemput ibunya, aku dijemput kawanku.

Ya begitulah mungkin satu lagi komedi kehidupan diputar buatku. Mungkin ada nama yang bersangkutan di atas sory nek nyinggung. Ni cuma nyoba ngebeki blog ae. Just kidding tentunya!! ^_^

stratifikasi sosial & mobilitas sosial

stratifikasi sosial merupakan pengelompokan atau pelapisan masyarakan dalam kelas-kelas atau strata-strata sosial yang bersifat herarkis. hal ini wajar dan universal sifatnya. sebab stratifikasi sosial ini pun tak lepas karena adanya sesuatu yang dihargai dimana di setiap masyarakat manapun ada. bukan saja dalam lingkup materi, bisa juga sesuatu yang dihargai tersebut berupa kedudukan maupun kekuasaan. stratifikasi sosial ini didasari karena adanya ketidakseimbangan pembagian hak dan kewajiban dalam setiap anggota masyarakat. pada setiap masyarakat pasti ada pemimpin dan yang dipimpin, penguasa dan yang dikuasai. dan ketika semakin masyarakat berkembang kearah kemajuan, semakin kompleks stratifikasi sosial yang ada.

Oleh karena itu, bisa dikatakan stratifikasi sosial ini dilatarbelakangi kodrat manusia itu sejak diciptakan sudah memiliki perbedaan satu sama lain. maka kemampuan memperoleh hal yang berharga pun berbeda satu dengan yang lain. apalagi ketika telah masuk dalam lingkungan masyarakat.

keberadaan stratifikasi sosial pun ada dua jenis yang saling berlawanan. pertama stratifikasi sosial tertutup yang menutup kesempatan bagi setiap anggota masyarakat untuk beralih strata sosialnya, entah dari strata bawah ke atas ataupun sebaliknya. stratifikasi sosial tertutup nampak jelas contohnya pada masyarakat tradisionla yang mengenal sistem kasta. setiap kasta memiliki kehormatan yang bertingkat antara satu dengan yang lain. misal kasta brahmana lebih tinggi derajatnya ketimbang kasta sudra. dan disini tidak mungkin anggota masyarakat dari kasta sudra pindah ke kasta brahmana, begitu pula sebaliknya. maka dalam stratifikasi sosial tertutup kesempatan untuk berganti status sosial hampir tidak bisa. hal ini mengakibatkan masyarakat menjadi apatis karena tidak adanya jalan untuk melakukan perubahan status sosial. namun dalam stratifikasi sosial tertutup sangat minim terjadi konflik antar strata karena status sosial didapat tanpa adanya usaha.

Kedua yakni stratifikasi sosial terbuka, dimana stratifikasi sosial terbuka berbeda dengan yang tertutup. stratifikasi sosial terbuka masyarakatnya dapat melakukan perubahan strata sosial yang dimiliki. baik dari strata rendah ke atas maupun sebaliknya. dengan begitu masyarakat dapat lebih dinamis, menumbuhkan motivasi serta memberi kesempatan untuk melakukan perubahan status sosialnya. namun disamping itu, stratifikasi sosial terbuka akan meningkatkan konflik tak sehat antar strata, karena pencapaian atau proses mendapatkan status sosial dilakukan dengan pengorbanan atau usaha. dengan begitu jelas mereka yang sudah mendapat status sosial atas akan berusaha mempertahankannya dengan sesuatu yang berharga yang telah didapat itu pula.

Mobilitas sosial bisa dikatakan sebagai pergerakan status sosial anggota masyarakat. dengan melihat penjelassan mengenai stratifikasi sosial di atas. hubungannya dengan mobilitas sosial sangatlah erat. dimana keduanya sama-sama bicara mengenai strata atau status atau kedudukan sosial. bisa dikatakan stratifikasi sosial merupakan kotak atau kelas masyarakat berdasarkan sesuatu yang berharga yang berlaku dalam masyarakat tersebut. sedangkan mobilitas sosial merupakan aktifitas atau perubahan anggota masyrakat dalam kedudukannya di masyarakat. jika melihat mobilitas sosial sebagai proses atau aktifitas perubahan status sosial masyarakat, maka jelas mobilitas sosial terjadi pada stratifikasi sosial yang terbuka karena menghendaki atau memberi kesempatan pada anggota masyarakatnya untuk merubah strata sosialnya.

Jadi stratifikasi sosial dan mobilitas sosial merupakan dua hal yang sangat erat. dimana mobilitas sosial sebagai unsur stratifikasi sosial yang terbuka. dan stratifikasi sosial menjadi pintu bagi berlangsungnya mobilitas sosial.


TERIAK... 1

"RASA TAKUT DAN KERAGU-RAGUAN, MENGUNDANG DEWA KEMATIAN..."

begitulah kira-kira lirik lagu iwan fals berjudul lagu pemanjat... sedikit kasar namun begitu dalam pesan yang kuambil... rasa takut juga rasa ragu sering hinggap setiap episode kehidupan... dihadapkan dua pilihan sulit yang bahkan mungkin aku nekat memilih... bukan lantaran berani... sebab aku menyadari tak ada satupun kebenaran di dunia ini, yang sempurna benar... hanyalah keyakinan yang menciptakan salah dan benar tersebut... sampai ketika telah berlalu, perasaan mengambil alih atas nama akibat dari keputusan yang kita ambil... keputusan benar jika kita bahagia... dan keputusan salah jika kita menyesali keputusan itu...
dan ketika kita kalah oleh rasa takut dan ragu-ragu, penyesalan yang lebih akan menerpa... ya mungkin bisa dibilang dalam perjalanan hidup ini kita dipaksa untuk memilih... entah kita paham atau tidak, mau tidak mau kita harus memilih... yang jelas jangan memilih untuk tidak memilih, hanya akan mengundang penyesalan yang mendalam...

YAKINKAN LANGKAH, TEGAP TANDA SELALU SIAP !!! BERANILAH HIDUP DENGAN PENUH TANGGUNG JAWAB SANG PEMBERANI....

DIARY USANG 1

Ting…ting…ting..!!! suara sepeda ontel lagi menunggu tuannya selepas shalat subuh. Masih tersisa malam, tapi sudah tercium mentari dari ufuk timur. Badan gemuk berbalut kain putih berjalan dari arah barat. Sang tuan sudah pulang dari masjid, sepedapun semakin percayakan diri untuk hari itu. Seusai ganti baju, sepedapun dilap sampai telihat mengkilat. Hijau sepedah ontel tua menikmati setiap belaian sang tuan di setiap sudut bagian. Bersihkan debu yang menempel, cakep sudah sepeda, dan siap untuk memulai perjalanan. Sebelum berangkat sang tuan mengajak puteranya, lalu pamit kepada orang yang paling dia dicintainya di dunia ini. “bu, berangkat dulu!!!” ucapnya pada sang istri cukup menyadarkan sepeda kalau tuannya termasuk orang romantic. Sang putera dibonceng di tengah, antara setir dan sadel sepeda. Petualangan sehari-haripun dimulai, pedal dikayuh mengundag semilir angin pagi untuk menerpa wajah sang tuan dan puteranya. Tegur sapa dengan para tetangga menjadi mmenjadikan sepeda ontel hijau itu terkenal bersama sang tuan juga puteranya. “monggo pak.. monggo bu… monggo..” menjadi irama tersendiri, kalau sepeda itu mampu bicara, mungkin juga ingin ikut menyapa. Setiap kanan kiri sisi jalan, setiap atap-atap tetangga. Keluar dari kampung terpampang luas lading sawah yang masih hijau. Dan setiap sampai di persawahan itu, mentari telah tersenyum sempurna. Seakan kedatangan sepeda ontel membuat mentari bahagia. Dengan begitu luasnya lading sawah jelas Nampak memenuhi pupil mata. Beberapa petani memulai aktifitasnya, membajak, mengairi sawah dan lain-lain. Sungguh sambutan yang harus disyukuri. Tek terasa sudah sekian kilo sepeda ontel melaju, namun tak ada sedikitpun terdengar suara lelah dari nafas sang tuan yang menghembus meniup rambut sang putera. Sang putera masih asyik terkagum pada nikmat yang Tuhan kasih. Sering sang putra bergoyang lantaran menahan panas paha duduk di bayangan sepeda itu. Namun tak sampai mengganggu kenyamanannya bersyukur. Sampai pada sabuah kanal, teapat sebelum jembatan tempat istirahat mereka. Gubuk berdinding anyaman bamboo tepat di antara sawah dan sungai yang mengalir tiada henti. Rimbun pohon menambahkan bukti Tuhan begitu luar biasa. Sang tuan turun dengan puteranya dan parker speda di depan gubuk itu. Sepeda ontel tua itu seakan kagum untuk sekian kalinya, ditempat itu, dibawah pohon itu, menikmati suguhan Tuhan yang tak tertandingi. Sang tuan dan puteranya masuk gubuk menikmati jualan ibu pribumi bersama para petani yang mencari oengganjal perut sebelum mengolah pemberian Tuhan. Sepeda tua didepan masih terdiam, seakan berdoa agar esok hari masih diberi kesempatan ke tempat ini lagi bersama tuannya. Dan sang tuan dalam benak sambil menikmati jajanan mengharapkan puteranya agar kelak jangan sampai tertipu dengan dunia yang fana ini. Sang putera masih menuangkan kopi di cawan hingga keluar asap kepermukaan. Masih awam sang putera dengan makna hidup yang sebenarnya. Sampai saat ini, sang putera sudah dewasa, sudah mengerti apa yang ayahnya ingin sampaikan dengan bersepeda keliling kampung tiap pagi dulu. Hanya saja mungkin hal itu gak bisa kembali terulang. Bahkan sepeda ontel tua wana hijau yang setidaknya menjadi bukti kenangan itu entah dimana. “ayah, terimakasih sudah menagajariku banyak hal, caramu mendidik yang begitu menakjubkan padahal saat itu aku tak menyadari. Hingga sekarang aku baru sadar setiap apa yang ayah tnjukkan adalah untuk kebaikanku. Dan untuk sepeda tua, aku ingin suatu hari kembali mengajakmu kembali ketempat itu. Kau pasti senang, tunggu kabar dariku sepeda hijau. Hmmm ayah, semoga bahagia disana, sekarang ganti puteramu meniti hidup. Semoga kita kelak dapat bertemu di surge, banyak yang ingin aku ceritakan. Tentang ibu, kakak, dan farhan… ^_^”

cinta... cinta!!! napa kau bikin orang pada modar

Dag..dig..dug..dag..dig..dugMungkin seperti itu irama jantung Tejo ketika melihat Surti yang seorang akhwat kembang desa. Tejo memandang Surti dari arah kejauhan namun sangat jelas tampak didepan mata. Surti yang memakai jilbab putih dengan terusan gamisnya memang telihat begitu jelita. Tejo pun serasa hendak ingin menyapanya. Tapi apa daya tangan tak kuasa.Hari itu Tejo gelisah luar biasa. Ia memikirkan sesuatu yang mungkin baginya sangat berharga. Sesuatu yang tak ternilai harganya melebihi dunia dan seisinya. Tejo meragu terhadap perasaan yang dialaminya. Diam-diam ternyata ia sedang jatuh cinta.Jatuh cinta adalah hal biasa, begitulah kata teman-temannya sewaktu SMA. Tapi tidak kata Tejo dalam batinnya. Ia menyadari statusnya sebagai seorang santri yang faham akan agama. Untuk sesaat Tejo teringat ucapan Tie Pat Kay murid Tom Sang Chong yang seorang pengikut Budha. ”Sejak dahulu beginilah cinta deritanya tiada pernah berkesudah”.Tanpa disangka Ukh Surti pun merasakan hal yang sama. Sekejap terlihat luar biasa. Lantaran apa Tejo bisa ia suka. Padahal Tejo hanyalah seorang aktivis kurus biasa. Paling-paling hanya kaca mata yang menambah kesan kepintarannya. Ia pun tak kuasa menahan perasaannya. Perasaan yang ingin berjalan berdua, bertatap muka, serta makan sepiring berdua dengan Tejo sang pujaannya. Batin Surti pun bergulat dalam alam bawah sadarnya. Surti berpendapat bahwa hal itu tak pantas dilakukannya. Mengingat ia adalah seorang aktivis dakwah. Tak terasa bibirnya pun mengalunkan sebuah lagu milik The Virgin dari Republik Cinta. ”Rasa ini sungguh tak wajar namun kuingin tetap bersama dia, untuk selaaaamaaaaanyaaaa”.Mereka berdua pun mencoba untuk membuat sebuah benteng pertahanan. Sebuah benteng yang dirancang untuk tahan terhadap godaan syaithan. Pertahanan tersebut disusun oleh batu-batu keimanan, dihiasi tanaman kesabaran. Untuk sementara waktu dalam satu, dua, dan tiga bulan. Perasaan itu Alhamdulillah dapat tertahankan.Sang waktu pun perlahan mengambil peranannya. Benteng yang tampak kokoh itu pun mulai berlangsung proses perusakannya. Tak disangka-sangka hanya karena hujan SMS dan terik status Facebook milik mereka. Keterlibatan Tejo dan Surti yang memang dalam satu wasilah. Menyebabkan mereka harus saling berkomunikasi dengan alasan dakwah.Hampir tiap hari kedua pasangan ini mengumbar tausiyah. Dari mulai masalah aqidah sampai masalah siyasah. Belakangan topik ini sudah mulai ditinggalkan, berganti dengan masalah tugas kuliah sampai dengan hal-hal yang gak ilmiah. Percaya atau tidak tapi begitulah kenyataannya.Akibat komunikasi yang begitu gencar. Maka benteng pertahanan itupun buyar. Rutinitas sunah harian yang biasa mereka masing-masing jalani pun pudar. Tergantikan komunikasi yang terlihat begitu lancar. Huh, cinta cinta kenapa kau membuat orang pada modar.Al-Quran mulai tergantikan posisinya dengan deretan novel-novel cinta. Puasa sunnah perlahan mulai ditinggalkannya. Infaq serta shodaqouh sudah tergantikan dengan biaya pulsa. Sholat sunnah qiyamulail dan sholat dhuha pun menjadi korban selanjutnya.Tejo pun kembali membatin dalam pikirannya. Kali ini sidang dalam pikirannya telah disusupi oleh setan yang berpura-pura menjadi hakimnya. Maka sang hakim pun memutuskan bahwa hal itu biasa-biasa saja. Toh, Tejo dan Surti adalah sepasang manusia biasa. Perasaan benci, suka, kangen sudah lumrah bagi kebanyakan para remaja yang sedang tumbuh dewasa.Sidang serupa dialami oleh Surti didalam hatinya. Keputusannya pun sama. Entah apakah persidangan dipimpin oleh setan yang serupa. Hanya Allah yang tahu jawabannya.Mereka berdua memiliki sebuah anggapan. Ibarat anak kecil yang mencoba-coba bermain diselokan. Maka apabila sudah ada kotoran dalam pakaian. Apa salahnya kalau mereka berenang sekalian. Tapi sayangnya mereka terlalu asyik berenang di dalam selokan. Sampai-sampai lupa mandi dan lupa makan.Karna sudah terlanjur terbongkar. Mereka berdua pun sepakat untuk keluar. Mereka mulai menjauhi teman-temannya, serta murobbi sang pengajar. Bagi mereka dunia hanya milik mereka berdua, sedangkan yang lain hanya numpang dan harus membayar.Surti dan Tejo pun lompat keluar dari Kapal sarana dakwahnya. Mereka berdua berenang menuju pulau impian yang entah ada disebelah mana. Untuk sesaat mereka merasakan segarnya air samudra. Namun mereka lupa, bahwa dalam birunya samudra terdapat banyak ikan yang siap memangsa. Mereka berdua pun akhirnya menjadi makanan pembuka. Bagi para ikan hiu baik yang muda maupun yang sudah bapak-bapak.***Hufft, begitulah cinta. Benarlah ungkapan ulama bahwa cinta itu dapat membuat tuli serta buta. Cinta yang dialami mereka berdua adalah cinta yang salah kaprah. Mereka hanya beranggapan bahwa cinta itu hanya sekedar memberi dan menerima. Tapi mereka sejatinya telah lupa. Lupa bahwasannya dalam mencinta juga ada proses menjaga. Menjaga dari hal-hal yang dibenci Allah sang Pencipta. Menjaga dari tiap celah peluang masuknya setan sang penggoda. Seorang Ibu demi menjaga anaknya ia mampu dan tega untuk berkata tidak. Tatkala sang anak meminta pisau sebagai mainannya.Tidak layak dinamakan cinta jika seorang wanita memberikan hangat keningnya kepada laki-laki non mahram yang ia sukai.Tidak layak dinamakan cinta jika seorang laki-laki menerima lembutnya belaian tangan dari sang perempun non mahram yang ia kasihi.Seorang laki-laki sejati adalah lelaki yang tahu diri. Ia tak akan tega menyeret sang wanita ke arah proses ”bunuh diri”. Ya, karna cinta, sejatinya harus dilandasi. Dengan iman, takwa serta pengetahuan diri. Pengetahuan bahwa diri ini sebetulnya hanyalah abdi. Abdi bagi, untuk dan kepada Allah yang Maha Pemberi.Dan seorang wanita hebat adalah wanita yang terhormat. Terhormat bukan lantaran hanya karna kebaikan yang ia perbuat. Akan tetapi terhormat karna seringnya kesalahan yang ia lakukan langsung diiringi dengan perbuatan taubat. Tentu taubatan yang nasuha bukan sekedar taubat saus tomat.Benarlah nasihat dari seorang teman karib. Cinta itu Putih, Putih itu Panu, Sedangkan Panu itu Penyakit.Wa Allahu A’lam pada akhirnya saya kembalikan semua hal ini kepada Allah sang Maha Pecinta (Penyayang).. COPAS : http://www.eramuslim.com/oase-iman/dinar-zul-akbar-tentang-cinta-lagi.htm

Tersesat demi kemenangan sejati 1

Pusaran waktu terus berlalu...
Kemarin sudah jadi kenangan, apalagi kemarin lusa, apalagi bulan-bulan lalu, dan apalagi puluhan tahun yang lalu...
Menjadi kisah-kisah yang terlanjur mengisi biografi ini...
Seperti pelangi yang berwarna warni, seperti hari yang ada gelap pula terang...
Indahnya kedatangan, dan menderitanya kepergian...
Bahagianya mendapatkankan, sedihnya kehilangan...
Satu yang pasti, kisah yang paling aku takutkan adalah penyesalan...
Menyesali betapa bodohnya aku melangkah...
Dan jelas yang paling ku nanti selalu ialah kisah tentang syukur...
Syukur atas mampu memahami sesuatu dengan jujur tanpa menyesal...
Yakni jujur untuk menerima segala sesuatu dengan ikhlas...


HIDUP DI DUNIA INI SEMENTARA. KEBAIKAN YANG AKU TERIMA ADALAH PEMBERIAN ALLAH, DAN KETIKA KEBURUKAN TIBA, IHKLAS DENGAN JUJUR MENGERTI BAHWA KEGAGALAN INI KARENA KITA...

SEMOGA ALLAH MENAMBAH KEYAKINANKU, BAHWA HANYA PADA ALLAH AKU MEMOHON, AKU MEMINTA, AKU MENYEMBAH, AKU PASRAH, AKU MENGADU, AKU BERSUJUD...

JIWA YANG MENCARI JALAN PULANG

hampir dua puluh tahun sudah ane masih diberi kesempatan ma Allah SWT untuk menikmati kebesarannya di dunia ciptaannya yang fana ini. Hitam putih masa lalu terukir jelas dalam kenangan. Masa lalu selalu saja menjadi sarana untuk introspeksi diri. Kadang kenangan itu ada yang ingin tetap disimpan, namun juga ada yang ingin cepat-cepat dilupakan. Masa lalu sering ane jadikan rujukan buat sekedar melamun ataupun memperbaiki diri. Ane sadar bukan sebaik-baiknya hamba Allah, tak lebih baik dari gunung yang berikan seribu keindahannya walau setiap hari dicemari sampah manusia, tak lebih bain dari sungai yang menyambung nyawa manusia sekalipun manusia acap kali memenuhinya dengan benda najis, tak lebih baik dari tanaman yang tak punya nafsu duniawi. Sekiranya kisah ini dapat ane jadikan sebuah cermin kala ane mau berbuat. Ane lahir di madiun, tepatnya ane dibesarkan dilingkungan desa yang kental tali silaturahimnya. Sebelum kelas 3 sd ane ma ortu tinggal serumah dengan nenek. Rumah dinding kayu jati khas rumah jadul dengan lantai masih tanah dingin. Sayangnya nenek tak kalah ma sayangnya ortu. Namun ane bersyukur masih diberi kesempatan hidup dengan nenek yang sayang sekali dengan ane ini. Sekalipun tak mewah, rumah ini seperti dipayungi kerukunan. Damai banget rasae. Semenjak pindah rumah pun ane sering tidur di rumah nenek. Kelas 3 sd ane pindah rumah tak jauh dari rumah nenek. 50 meter dari rumah ada masjid utama desa ini. Jadi kalo lebaran, shalat idnya pada disini. Mulailah jiwa ini belajar tentang agama lebih intens. Sekalipun sd ane juga di madrasah ibtida’iyah, namun agamaku lebih banyak dibangun di lingkungan rumah. Mulai dari TPA, jadi bilal waktu shalat jumat, shalat tarawih, tadarus, ane jalani bersama kawan-kawan perjuangan. Hahaha… sungguh mengingat masa itu membuat ane rindu dengan dunia bocah. Singkat cerita di suatu malam dibulan Ramadan. Kawan-kawan kumpul dimasjid selepas shalat tarawih sambil menunggu makanan kecil yang sering kami sebut takjil. Memang inilah yang membuat masjid menjadi ramai, yang bikin kami para generasi penerus semangat tadarus, bahkan sampai rebutuan untuk membaca alquran. Namun biasanya yang cowok dapat jatah setelah para cewek selesai mengaji semua. Sewaktu lagi pada duduk-duduk becanda, ada satu kawan yang mengajak jalan-jalan kekota naik sepeda sambil nunggu para cewek selesai mengaji. Ide yang bagus, dan kamipun segera berangkat bergerombol menuju alun-alun kota. Ide ini pun berhasilmenghipnotis kamihingga tenggelap gemerlapnya Ramadan di tempat yang bukan sewajarnya, yakni alun2 kota. Yah namanya bocah hal seperti inilah yang menjai kenangan manis untuk dikenang. Seperti ane sekarang ini, yang ketawa-ketawa sendiri menuliskan kenangan itu. Kembali melanjutkan ide tadi, yang kami udah capek jalan-jalan mengelilingi alun-alun, kami putuskan untuk pulang dan mengaji. Di tengah-tengah jalan menuju pulang, satu kawan mengajak pulang lewat tangkis, atau tanggul kali yang gelap pastinya. Tapi kami tidak takut karena katanya kalau bulan puasa syetan dipenjara ma Allah. Entah siapa yang bilang, yang jelas faktanya kami mempercayainya, dan itu terbukti mampu menghilangkan rasa takut kami. Kamipun mulai masuk jalan tangkis yang benar-benar gelap dengan beriringan. Ditengah rute tangkis satu sepeda berhenti. Seorang teman melihat seekor ayam di sisi kiri tangkis. Ide jahatpun muncul. Karena syetan dipenjara, ganti manusia yang menjelma syetan sekarang. Ane sebenere sama sekali nggak setuju, namun pikiranku bukan lagi memikirkan dosa, tapi ini menyangkut harga diri pemuda kampung yang kudu berani. Sayapun bertugas jadi hansip di atas tangkis. Dan dua orang beraksi. Hal yang aku takutkan pun terjadi. Waktu hendak menangkap si ayam berontak dan teriak-teriak, hingga sang pemilik tahu dan mengejar kami. Usaha kabur pun tak kesampaian, karena salah satu teman kami tertangkap. Atas nama setia kawan ane kembali. Hukuman pun kami terima. Sebuah tamparan keras dari tangan orang dewasa meluncur ke muka kami. Untung kami tak dilaporkan pihak berwajib, dan kami di maafkan. Kamipun pulang dengan jantung hampir copot. Seperti kesepakatan kami tidak akan membahas kejadian ini lagi, dan melupakannya. Sampai di masjid tak merubah kebiasaan kami untuk mengaji , walau jantung belum normal berdetak. Smabil berharap dapat ampunan atas kejadian tadi, juga menyesali kelakuan kami mala ini. Satu jiwaku telah kembali mengingat kejadian ini, yakni bukan jaminan bahwa bulan puasa ini bebas akan syetan. Kita sendiri bisa jadi syetan jika ada niatan jahat. Kedua bulan ramadhan adalah bulan yang mulia, tak seharusnya kamimeriahkan di tempat yang kurang tepat. Keinginan melupakan ini pun aku urungkan agar aku bisa melihatnya kembali, dan meminta ampunan kepada Allah swt. Sekian satu kisah dari jiwa yang pernah tersesat, satu cerita kala jiwa sesat. Insyaallah cerita selanjutnya akan dapat mengembalikan ini ke jalannya…

kisah perempuan berhijab

Senyumku jadi mengecut, pakaian terusan (gamis) kesayanganku, si coklat berbunga gelap itu malah terus-menerus jadi perhatian orang sekitar. Awal spring identik dengan baju terusan, tapi bukan yang menutup aurat, biasanya yang ‘lagi in’ adalah baju terusan berbunga dengan bahan ketat dan tanpa lengan alias bagian ketiak terlihat, githu lho. Oke, please, nurani…bisikku, tetaplah husnudzon, anggaplah memang orang-orang kafir sekitar sini kebetulan memang tak pernah melihat muslimah, tak punya uang untuk jalan-jalan sampai bisa mengunjungi Indonesia dan negara bersiram mentari lainnya. Namun bukan itu yang membuatku kesal, hari ini sudah hampir sore dan diriku belum makan siang padahal sedang hamil tujuh bulan, dan ingin bergegas mampir membeli roti di kedai, namun aduuuh, tiba-tiba selangkah sebelum memasuki kedai, ada dua petugas berbaju ‘sok sexy’ (yang perempuan) dan ‘sok macho’ (yang laki-laki) mendekatiku, dengan memandangku curiga mereka bermaksud memeriksa kartu identitasku. Sedih juga, Ya Robbi, rezeki makan siangku dan anak-anak tertunda lama, bisik hatiku lagi. Beberapa kali suamiku mengingatkan, “Tetap ceria, donk sayang… kan udah lama di luar negeri, udah tau lah kamu banyak hal seperti ini. Kadang-kadang memang nyebelin kalau di kota kecil macam Krakow saat berjumpa petugas imigrasi yang memeriksa, systemngeceknya masih manual, yah mengganggu jadwal waktu aktivitas orang lain, namun kan tetap ada sisi baiknya, mereka meriksanya resmi dan gak pakai cara-cara minta uang rokok kayak di negeri antah berantah, hehehe, apalagi sekarang kan makin banyak petugas yang jadi kenal kamu, bahwa ada seorang muslimah Indonesia dan yang paling sering beredarnya di wilayah old town sini…”, hibur pangeran hatiku tersebut. Sipitnya mataku memang dengan mudah dikenali, ciri paling berbeda dengan orang lokal sini. Tambah lagi, dua hari lalu aku jatuh terpeleset, lebam-lebam di tubuhku termasuk bagian muka di kelopak mata kananku. Si dua petugas itu terlihat makin curiga, lekat-lekat menatapku, apalagi di lembar-lembar passport dan kartu identitasku memang tak ada foto yang menampakkan rambut dan telinga (seperti aturan kuno biasanya), semua pas foto yang terpasang selalu kelihatan muka doang. Setelah mendengar pembicaraan mereka dengan bahasa Polish tentang kecurigaan kepada umat muslim (yang merupakan saudara-saudariku, yang difitnah sebagai teroris dalam media-media barat), apalagi system kuno mereka dalam mengkonfirmasi kartu identitas harus menanti lebih dari 30 menit—menelepon ke sana-sini, maka keramahan memudar dari wajahku. Sosok kafirin di hadapanku itu adalah contoh nyata kaum yang melakukan diskriminasi, terutama terhadap busana kaum muslimah. Seraya mengingat-ingat, sister kita di sebuah kota kecil, di Amerika, pernah pula akhirnya memutuskan untuk membuka hijabnya, atas izin suaminya, (astaghfirrulloh…) sebab ada tekanan lahir bathin yang teramat keras dari kaum kafir sekitar mereka, akhirnya setelah ribuan kali berpikir ulang, maka dilepasnyalah identitas kemuslimahannya tersebut. Yah, sebetulnya itulah tujuan kaum islamofobia atau sosok-sosok yang memerangi umat Islam lainnya, sasaran paling mujarab adalah para muslimah berhijab, akan selalu dibuat tidak tenang, tidak nyaman, diremehkan, direndahkan, dibuat sakit hati yang dikaitkan dengan penampilan ‘menutup aurat’ tersebut, agar sikap istiqomah menjadi goyah, agar mau bertekuk lutut di hadapan mereka. Agar mau sama hinanya dengan penampilan mengumbar aurat yang mereka katakan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tinggi, ‘explore penampilan’ se-eksotik mungkin. Naudzubillahi minzaliik. Dan di era yang makin maju ini, ternyata tetap banyak muslimah yang tertipu daya, tak sadar akan tingginya kemuliaan diri dalam Islam, sehingga tak menyadari pula saat terbawa oleh buaian manis ‘kesuksesan berkarir’ yang dielu-elukan sebagai kampanye para pengikut setan tersebut, antara lain kesuksesan wanita mereka ukur dari keahlian menggoda pria, tampilan zahir menonjol dan lekuk-lekuk yang harus dipertontonkan, kecantikan fisik menjadi kriteria utama, kesempurnaan dandanan dengan kosmetika bermerk terkenal, perawatan kuku dan mewarnainya sesuai warna busana (kalau di Krakow, nenek-nenek pun hobi mewarnai kuku, juga pakai glitterlho…) dan sejenis itu, bahkan ada acara televisi (di Eropa ini), yang mana acara tersebut adalah wanita-wanita dan lelaki yang telanjang, dan dinilai oleh jurinya “siapakah yang paling bagus bentuk tubuhnya?” dan siapakah yang punya tubuh paling menggoda? (Waktu itu saya sedang mencoba lihat channel-channel televisi ketika baru pindah, dan seumur hidup, baru kali ini Saya melihat wajah-wajah paling bodoh memproduksi acara tak bermutu seperti itu). Yang saya lihat adalah saat acara hampir berakhir dan juri memutuskan pemenangnya, yang kalah malah jejeritan menangis, kata si wanita yang menangis itu, karena perutnya kurang rata, makanya dia sedih sekali ketika kalah. Astaghfirrulloh! Jelas saya sangat bersyukur, kita muslimah memang berbeda dengan mereka, Allah ta’ala mengucuri hidayahNYA, mengalirkan kecerdasan kepada kita, melimpahi hikmah dan ilmu-Nya setiap waktu, walaupun terkadang kadar keimanan kita sedang goyah atau turun, Allah SWT tetap menjaga dan melindungi kita, mendidik karakter jiwa ini, dan dengan segala skenarioNya, kita dibimbing umtuk selalu optimis dan bersyukur. Karena dunia ini cuma tempat singgah sesaat saja. Kembali pada peristiwa sore itu. Benar-benar menyakitkan hati, detik itu perutku lapar sekali, (jadi teringat ada teman India pernah bercerita, tiba-tiba diperiksa saat kebelet pipis mau masuk WC umum di mall, terbayang khan bagaimana sulitnya menahan pipis selama satu jam?!), kesabaran diuji kembali, hampir sejam dicek-cek si kartu identitas itu. Mereka cuek saja melihat bayiku yang sudah bosan dan mulai rewel, hingga akhirnya suamiku membawakan sebungkus kentang goreng agar saya bisa menunggui pemeriksaan itu sambil mengganjal perut. Alhamdulillah, masih ada sosok-sosok pangeran di sampingku yang terus menghibur, kegiatan menanti sejam itu kami isi dengan do’a-do’a, kami untai beragam kata dengan percaya diri, bahwa Allah ta’ala pasti membalas kezhaliman mereka. Terkenang akan kebersamaan dengan saudara-saudari seiman, dalam tautan aqidah yang sama, kita tidak pernah dibedakan berdasarkan karakteristik suku, antar golongan, jenis kelamin, atau ras. Kita diajarkan untuk menghargai sesama manusia, menjaga hubungan dengan Allah ta’ala serta hubungan dengan setiap insan, beraktivitas sehari-hari dengan diniatkan beramal shalih. Subhanalloh, alangkah indah semuanya dalam rambu-rambu agamaMU, ya Allah. Bahkan tentang perbedaan bentuk fisik yang diciptakanNYA, Allah ta’ala mengungkapkan, “Wahai manusia! sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. Al-Hujurat [49] : 13) Ada hal lain lagi, yang paling gemar dibicarakan kaum wanita tentang penampilan fisik, dikampanyekan ‘harus’ memamerkan rambut indah, kulit putih bersinar dan bentuk tubuh berkelok-kelok alias mempertontonkan lekuk-lekuk jasmani buat “cuci mata” para lawan jenis di sekitarnya. Bahkan yang sudah menutup aurat pun, masih tergoda untuk dielu-elukan sebagai sosok yang modis dan seksi dengan tetap berpakaian ‘islami’. Duhai saudaraku, tercengang diri ini melihat produk-produk ‘kecantikan semu’ yang ditawarkan media barat untukmu. Bayangkan, tak hanya produk bedak berjenis warna, ada pemutih kulit, ada penyedot lemak, ada pula produk bulu mata palsu dan berbagai jenis lensa kontak supaya tampilan mata tidak terlalu sipit atau tak terlalu besar. Ada produk untuk menambahi pembesaran buah dada bahkan untuk menipu diri di alat vital alias produk ‘kembali perawan’, astaghfirrulloh. Sudah puluhan kali sahabat lama yang berjumpa saat on-line bertanya padaku, “Pakai produk perawatan apa sih, jeng…? Tampaknya tambah putih aja kamu yah, nitip donk produknya kalo’ mudik…”, dan kalimat lain sejenis itu. Lhooo, kalian lupakah bahwa kulit putih ini malah membuatku dibeda-bedakan oleh pak guru, aku diawasi ketat saat upacara bendera semasa sekolah gara-gara pak guru tersayang itu ketakutan kalau aku pingsan, lupakah akan hal itu? Lupakah kalian kalau pigmen kulit yang sangat pucat ini malah merupakan tanda daya tahan tubuh yang kurang kuat? Dan bahkan si kulit putih malah lebih cepat imbas bertotol coklat tatkala terserang sinar UV mentari dari pada yang berkulit gelap. Serta kumpulan minyaknya malah makin lebih kentara dibandingkan si kulit gelap. Jawabanku selalu sama, duhai saudari-saudariku nan sholihat, menutup aurat dan bersiram air wudhu adalah “kosmetika alami” sepanjang zaman, insya Allah. Apalagi sudah ada kisah teman dekat yang nyaris diperkosa gara-gara tersibak betis putihnya di bus antar-kota yang ditumpangi. Juga makin majunya tekhnologi dan tuntutan modernisasi, para wanita berkulit putih makin memoles diri agar kecantikan fisik dieksploitasi sebesar-besarnya, semua lekukan tubuh ditonjolkan dengan maksud menggoda iman, juga dengan niat menipu serta berbuat kejahatan lain. Maka yang berkulit gelap pun jadi tak mau kalah, warna-warna bedak makin beragam dan polesan merata di wajah serta tubuh agar setidaknya tampak ‘imut si hitam manis’, plus bersandang gelar sexy juga. Di minggu-minggu ini, publik disodori berita-berita tentang ‘penipu-penipu cantik’, yang konon sudah sangat sukses meraup beragam harta kekayaan hasil ‘kerja haram’ tersebut. Jangan lupa, efek-efek operasi plastik, penggunaan ragam kosmetika berbahaya dan terbakarnya kulit yang diumbar di bawah ultra-violet sudah banyak memakan korban. Tak hanya derita kanker kulit atau penyakit lainnya, namun para wanita yang ‘sukses’ memperbarui penampilan diri itu ada juga yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri, atau dibunuh saingannya, ada yang jiwanya makin terganggu hingga kehilangan ingatan, dll. Rasa syukur ternyata amat mahal harganya. Saudara-saudariku, sipit atau tidak mata kita, putih maupun gelap kulit kita, tinggi atau pendeknya raga kita, kurus maupun gemuk badan kita, semuanya adalah kurnia Ilahi nan sempurna, jika memang tidak suka, silakan complain denganNYA kalau berani. Yang paling penting adalah tujuan hidup kita terarah, kampung akhirat menjadi cita-cita, kehalalan nafkah terpelihara. Jika bukan kita sendiri yang percaya diri dan bangga akan status kemusliman yang disandang, akan keberagaman bangsa yang ada, akan nilai ketaqwaan yang jadi penilaian sejati di hadapanNya, maka makin hancurlah generasi muda islam. Setiap masa yang kita lewati pastilah memiliki pelajaran dan hikmah yang merupakan didikanNya. Abangku yang ilmuwan, nan tengah meneliti tentang kosmetika pernah mengingatkan bahwa tak ada kosmetika pemutih kulit kecuali campuran kimiawi berbahaya penyebab penyakit. Juga ia berujar, “Jangan tutupi penuaan yang terjadi padamu, guratan alami di kulit adalah tanda cinta Allah SWT, karena dengan sinyal itu mendudukkanmu pada tempat dan waktu yang tepat”. Kecintaan sejati dalam untaian ukhuwah islamiyah pun malah bertambah erat dengan iringan masa yang terus berlari. Menolehlah pula pada kekasih halal nan mendampingi, tatap lekat-lekat mukanya yang lelah, lihat gurat-gurat penat dan sisa keringat usai bekerja keras, bukankah engkau juga melihat sinyal cinta yang besar di matanya? Dan cinta sejati tak memandang fisik, tak berlandaskan ras, suku maupun warna kulit, ia datang dari jiwa yang bersih, kesucian nurani yang dieratkan oleh ikatan cintaNya, nan dikucuri hidayahNya dan hanya bisa dirasakan oleh hamba-hamba pilihanNya, insya Allah. “Allahumma inni audzubika minal hammi wal hazan, Allahumma inni audzubika minal ajzi wal kasal, Allahuma inni audzubika minal jubn wal bukhl, Allahumma inni audzubika min gholabatiddayni wa qohrirrijal.”Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan, dari rasa lemah dan kemalasan, dari kebakhilan dan sifat pengecut, dan dari beban utang dan tekanan orang-orang (jahat).

Bangku kereta bercerita

Apa yang akan beliau kenang dari waktu yang singkat tadi... Bertemu denganku, berbincang dengan mahasiswa bodoh seperti aku. Dengan puteranya terbujur pulas dibangku depan tempat kami berbincang. Bangku kereta ini sempit kebanyakan penumpang, tapi bapak itu meluaskan hatiku melebihi luas samudera. Ceritanya tentang dia, anaknya, istrinya, keluarganya begitu buat aku kudu ikut bahagia. Seorang bapak, asli dilahirkan di surabaya, namun jati dirinya dibangun di ibu kota. Sampai logatnya pun tak ada yang terkontaminasi lidah orang surabaya yang kasar melebihi parutan kelapa. Aku ketawa mendengar pengakuan beliau tak bisa jawa *haha... Memang mayoritas orang jakarta yang masih satu pulau dengan jawa ini tak lancar bahasa jawa. Tapi sekalipun pernah sama sekali tak paham bahasa jawa, sekarang uda bisa walau tak lancar. Kubilang aja dengan sedikit kiding, kalau sekarang jawa udah lupa bahasa aslinya, jangankan jakarta, di solopun banyak yang ga paham kromo inggil, tapi parahnya orang jawa ga nyadar kalo budaya yang termasuk jati diri orang jawa ini uda mulai punah. Hmm... Apa ini yang dimaksud dengan evolusi sosial, perubahan peradaban, kebudayaan, dan esensi asal suatu lingkungan. Alhamdulillah aku dilahirkan ditempat yang tepat, dan diwaktu yang tak terlalu terlambat, jadi sedikit banyak aku masih paham bahasa jawa kromo inggil sekalipun tak sampai dibilang mahir. Kembali bapak itu bercerita, tentang dia dewasa di jakarta. Bukan seperti orang kampung bilang kalau jakarta adalah tanah yang menjanjikan huh, it hanya khayalan orang kampung yang tergila2 wajah ibu kota dari media masa. Jakarta sebenarnya bukan tempat yang nyaman, bukan seperti surga, hanya dari luar kelihatan wah, tapi dalemnya begitu mencekam. Ada artikel dimana di jakarta itu setiap harinya hampir 4rbu kali terjadi tindak kriminal, ataw satu tindak kejahatan tiap 5 mnt. Sungguh bertolak belakang dari apa yang dibayangkan orang kampung. Jangankan berhasil, dapat kerja aja alhamdulillah. Bukan pergi mengadu nasib, malah mengadu nyawa. Ibu kota itu kejam, yang kuatlah yang menang. Ada satu kawanku yang kuliah di jakarta juga bilang, kalo malem dia lebih milih di asrama dari pada keluar sekedar ngopi, takut bukanya sampe warung kopi, tp masuk ugd, atau paling parah kamar jenazah. So, salut buat para wakil rakyat di sana, jadi mereka termasuk orang kuat, apa mungkin mereka adalah sahabat para kriminal, sehingga mereka tak jadi mangsa. Tapi gimana dengan bapak ini, dia bukan wakil rakyat ?, uda sejak kecil tinggal di sana, apa iya dia juga termasuk pelaku tindak kriminal ? *astgfrlah... Tp tidak, tampangnya tak sesuram itu. Namun bagaimana beliau bisa bertahan ?. Bapak itu bilang, di jakarta dulu dia kerja macam2. Bahkan macam pekerjaan hina pun dia lakoni, mulai pemulung, tambal ban, bahkan ngamen. Sampai suatu ketika, dia bekerja kepada seorang ustad. Ustad itu juga mengajar di pondok pesantren daerah cawang. Dari ustad itu pula beliau lebih mengenal agama. Suatu hari ada pertemuan di pondok pesantren, karena pak ustad berhalangan, maka beliau disuruh mengganti. Di pertemuan itu pula dia bertemu dengan seorang yang tak asing dimatanya, seorang santri cantik rupa yang sekarang jadi istrinya. Hingga dia teringat bahwa wanita muslimah itu tinggal di seberang kontrakannya. Jodoh memang tuhan yang ngasih, beliau yang pernah melakukan pekerjaan hina, mendapatkan seorang istri yang cantik, solehah, pintar pula. Sampai sekarang pun beliau salut, lantaran istrinya masih semangat meneruskan menuntut ilmu di pondok. Ya memang dari cerita beliau, sejak kecil istrinya belajar uda di pondok. Dan kabarnya minggu ini istrinya sedang ke jerman menjadi narasumber di sebuah universitas. Hmm... Subhanallah... Dalam benak muncul pertanyaan yang tak mungkin untuk kutanyakan langsung "kebaikan apa yang uda dilakukan bapak ini sehingga mendapat kanjaran begitu indahnya dari Allah???"... Hwallahualam... Tuhan punya rencana, punya misteri bagi setiap manusia, semoga aku tetap dalam lindungannya.

Tak terasa setasiun mojokerto pun lewat. Suara mesin kereta jadi sountrack yang berbeda untuk perbincangan ini. Sang putera masih tetap tidur pulas. Mungkin mimpiin ibunya yang lagi di jerman, atau mancing ikan gurame. Ya, dari cerita bapaknya dia suka mancing, tapi lucunya dia ga doyan ma hasil tangkapannya. Biasanya kalo habis mancing, ikannya dikembalikin atau dikasih tetangganya. Ow ya, adek kecil itu juga rajin ngaji, anehnya pula, dia tidak mau ngaji di rumahnya sendiri, dia lebih suka ngaji ke tempat tetangga, ngga tau juga kenapa, tapi yang jelas dia mendapat pendidikan agama yang bagus. Mengingat sang ibu adalah wanita didikan pondok. Perjalanannya ke surabaya ini pun tak sengaja. Waktu mau pergi keluar, tiba2 bapaknya keluar bawa koper. Nempel langsung deh. Semangatnya semakin membara mendengar janji nenekny disurabaya dia akan dibikinin rawon kesukaannya. Hmm...ini baru kelihatan keturunan lidah jawa. Selain itu dia punya om di madura ya janjiin mancing. Liburan yang asik kali ini. Mungkin lelapnya tidurnya lantaran tak sabar menunggu sambutan dari nenek dan omnya. Dunianya memang begitu... Sedangkan anak pertama pondok di dkat bekasi. Setiap bulan sekali di jengung. Sering mengeluh gatal2, bukan ke dokter, tapi cukup baca alfatihah seratus kali. Sungguh keluarga yang diidam2kan banyak umat. Semoga kelak aku mampu membangun sesuai ajaran Allah.

Masih banyak pelajaran yang aku dapat dari kenyataan, pengalamanku dengan orang2 di setiap mata memandang. Baik dan buruk menjadi dekorasi bagi kehidupan di dunia ini. Patut bersyukur atas semua pemberianMU, alhamdulillah ya robb... Semoga aku tetap dalam bimbinganMU...

AWAS!!! KEMATIAN ITU BUTA WAKTU DAN BUTA MATA....

Tema pembicaraan kali ini adalah mengenai sebuah ayat al-Qur’ān yang sekiranya diturunkan kepada gunung niscaya luluh lantak; yang apabila direnungkan oleh pembacanya maka hatinya bergetar ketakutan dan air matanya mengalir; yang jika dihayati oleh orang yang bergelimang maksiat maka ia bertaubat; serta bila dipahami oleh siapa saja yang berpaling dari seruan Allāh maka ia pun bersegera kepadanya-Nya. Ayat yang menyebutkan tentang pintu gerbang dari sebuah perjalanan panjang nan berat…. "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Āli `Īmrān [3]: 185.) Kematian adalah langkah awal dari perjalanan agung yang memisahkan suami dari istrinya, orang tua dari anaknya, kekasih dari yang dicintainya dan saudagar dari kekayaannya. Perjalanan yang bermuara kepada keabadian; kenikmatan Surga atau kesengsaraan Neraka. Kematian merupakan hal yang diyakini namun sering kali sengaja dilupakan atau terlupakan; perkara yang diketahui akan tetapi begitu banyak diabaikan. Terkadang seseorang menyadari tengah jauh dari-Nya, sehingga terpuruk dalam kehampaan jiwa yang demikian menyakitkan, meskipun secara zahir dikelilingi oleh kenikmatan duniawi. Ia ingin keluar dari kondisi tersebut, namun ia bingung untuk mencari penawar yang praktis dan tepat. Mengingat kematian adalah kunci dari obat rohani yang sangat efisien dan ampuh. Apapun bentuk kesenangan yang melenakan dan menjauhkan dari-Nya, baik berupa harta, wanita, jabatan, anak-anak dan lain sebagainya, seluruhnya akan terputus oleh kematian. Salah satu penyebab utama kerusakan kalbu yang menimpa banyak orang sehingga mereka terjerumus ke dalam kubangan dosa dan maksiat adalah karena jauhnya mereka dari mengingat dan menghayati kematian yang menanti di depan mereka. Tidak cukupkah kematian sebagai nasehat? Bayangkanlah ketika datangnya kematian dengan sekaratnya, alam kubur dengan kesunyian dan kegelapannya, hari kebangkitan dengan detail perhitungannya, serta Neraka dengan siksanya yang kekal atau Surga dengan kenikmatannya nan abadi. Kita masih saja terperdaya oleh kelezatan dunia yang fana. Saat kematian membawa kita ke kubur, adakah kenikmatan dunia yang masih terasa? Semuanya musnah tak berbekas. Mana rumah yang megah, pakaian yang indah, wajah yang rupawan, tubuh yang bagus, istri yang jelita, kekasih yang dicintai, anak yang dibanggakan, jabatan yang tinggi dan kedudukan yang terhormat? Kita terbenam dalam tanah. Di atas, bawah, kanan dan kiri kita hanyalah tanah. Tiada kawan kecuali kegelapan yang sangat pekat, kesempitan dan serangga yang menggerogoti daging kita. Kita benar-benar mengharapkan kumpulan amal shalih yang mendampingi dan membantu kita, namun sayangnya harapan dan penyesalan tidak lagi berguna. Kita menganggap kematian itu berada pada posisi yang sangat jauh dari kita, padahal ia begitu dekatnya. Waktu berlalu bagaikan kedipan mata. Masa kecil dan remaja bertahun-tahun yang lalu hanyalah bagai hari kemarin, dan tanpa terasa kita telah berada di hari ini. Begitu pula yang akan terjadi dengan esok hari. Sampai kemudian kematian tiba-tiba datang menjemput kita untuk mengarungi sebuah perjalanan yang sangat penjang dan berat, sementara kita belum memiliki bekal untuk itu, karena kesengajaan dan kelalaian kita.

Proposisi, hasil manipulasi akal budi...


Kenapa??, akal budi itu sebenarnya kelemahan atau kelebihan manusia. Sampai pada titik sekarang aku tempati, satu kenyataan, dan bagiku ini induk dari segala kenyataan. Yap, aku bilang proposisi atau suatu klaim mengenai kenyataan sehingga bisa dibilang kenyataan itu sendiri. Tak bisa dipungkiri kita hidup dalam kenyataan, yang selalu dalam genggaman ruang dan waktu. Setiap kenyataan yang dialami selalu ada jawaban untuk dimana ?, dan kapan ?. Namun juga banyak orang dengan keyakinan bahwa dunia ini fana, apakah ini berarti kenyataan fana pula. Atau dengan kata lain, kenyataan itu sebenarnya tidak ada. Mungkin ini menyinggung kata "sementara" sebagai bukan kenyataan, dan cenderung kenyataan itu yang "abadi". Ada kata " tak ada yang abadi di dunia ini", apa berarti tak ada kenyataan di dunia ini. Namun dalam cara berfikir sederhan, secara low mindset bahwa kenyataan adalah apa yang sebenarnya terjadi. Perpecahan dua sudut pandang ini mendiskripsikan dua hal pula yang juga bertentangan. Pertama bahwa preposisi kenyataan ini belum sepenuhnya benar, atau akal manusia belum sampai. Hal ini sangat terlihat pada para skiptis maniak yang selalu meragukan segala sesuatunya. Kmudian yang kedua, bahwa sebenarnya preposisi kenyataan sudah ditemukan, namun kebenarannya dengan memaksa menghentikan pemahaman pada satu tingkat untuk mempertahankan kebenaran preposisi tersebut.

Lepas dari segala keraguanku mengenai preposisi, saya hanya manusia pencari kebenaran diantara kebenaran-kebenaran yang terlanjur dianggap kebenaran. Tak ada kekuatan didunia ini melebihi kekuatan belajar, ingin tahu, dan selalu toleran. Pluralistis yang tetap idealis, idealis bawah tanah tepatnya...

HARI YANG ANEH

08 april 2011, hari jumat. Matahari yang aneh, terbit dari atas, bukan dri tmur. Pun juga bersinar sekejap, lalu tersekap awan hitam tebal. Entah kenapa aku merasa sedang dikepung iblis neraka, tak tenang hati sama sekali. Nyambik kawanku masih saja tidur pulas disebelah, sepertinya belum sadar atau memang tak merasakan keanehan ini. Kembali kurebahkan badan karena meragukan kenyataan ini. Tak lama aku pun tak kunjung sadar dan masih dalam rasa capek ini. Yah, aq merasa capek, bukan jika capek karena aktivitas. Entah apa perasaan ini meminta untuk istirahat. Seribu bayang tentang beban semakin memintaku untuk segera istirahat. Jam demi jam berjalan, tiba waktu aku kembali ke madiun. Masih sama dengan tadi dalam perasaan aneh. Hatiku menangis sejak tadi mulai terjaga. Menyesal dan takut menjadi satu. Seakan semua kenangan dalam bayangan itu hanya penyesalan, dan jalan keluar itu menuju ketakutanku. Seharian aku terpenjara dalam perasaan tak bernama, tak berasa. Seperti sekumpulan angin yang mengamuk. Tak terlihat namun menyakitkan. Awan hitamkah yang membawa ini.


Ya Allah, tenangkanlah batin ini, damaikan kenanganku, aku takut... Benar2 takut. Ya Tuhanku, aku mohon jelaskan permohonanku agar tak lagi bingung seperti ini, dan berikan cahayamu dalam permohonanku, agar tenang dan damai hatiku... AMIN ;-(;-(;-(

NEGERI BERAWAN

Sampai pada suatu ketika keadaan tak bahagia adalah lebih nyaman...

Sampai pada suatu ketika keterpaksaan adalah jalan yang terang...

Sampai pada suatu ketika aku mengambil jalanku...

Jujur aku sekarangpun terpaksa rindu...

Rindu pada jalan setapak, lembah, lebat rimba, padang adelwis, juga perasaan syukur yang lebih saat berdiri di atas...

Antara selembar tikar sbuah warung kopi, di depan cemara berbaris dan menjulang...

Jangan dulu hilang kawan...

susu vs kopi di paruh bangku...

huhu… tiba2 hpku bergetar membangunkan aku dari tidur sore ku. ya aku beda dengan pada umunya kalo masalah tidur. yang biasanya hanya ada tidur siang ma tidur malem, kalo aku tidur pagi ma tidur sore. haha, ntah disebut apa aku ini. yang jelas hp tadi sudah membangunkanku, teringat dulu waktu kecil yang kalau negbangunin kudu di pukul ma sapu lidi ma bapak. dan sekarang di teriakin hp… yayaya, sekedar nostalgila ga jelas. itu tadi ada sms dari teman ngajak ngopi sekaligus ngambil motornya yang aku pinjem sebulan lalu. sampai sebulan pinjem, cuma aku pake sekitar 1 km doank, lantaran ban depan sobek luar dalem haha… emang apes sih. tapi untung udah aku ganti kemarin dan nanti tinggal ngembalikin sambil berangkat ngopi. ups… aku lupa kalau udah ga minum kopi, mungkin lebih tepate “nyusu” sebutannya. langsung saja aku beranjak dari tempat tidur dan pergi mandi. udah tak aku perhatikan lagi kawan kontrakan gara-gara udah kangen banget ngbrol2 waktu begadang. haha… rindu yang aneh gini nih!!! seperti biasa, acara rutin menabung sebelum mandi salama satu batang rokok uno mild. entah kenapa hal itu jadi kebiasaanku karena aku merasa nyaman saja, dibanding nabung tanpa sebatang rokok. hanya meringis2 ekspresi tersiksa posisi jongkok sambil pegangin perut. beda kalo sambil ngisep rokok, serasa naik komedi putar haha… sikat gigi, keramas, sabun badan dan muka, dan selesai. lari ke kamar dengan selembar handuk, dan ganti di kamar tanpa pintu itu. tak perlu malu karena mungkin sama dengan lainnya. kusegerakan basa-basi rencanku nyusu ini. dan mulai kutunggangi motor jupiter kawanku yang aku pinjem itu. sedikit susah karena udah sekian hari nggak dihidupin. tapi usahaku tak sia-sia. sekitar 15 menit nggenjot stater manual sambil ngos2an di depan rumah, akhirnya motor hidup juga. segera berangkatlah kujemput ke kostannya dan nyusu di dekat kostan lamaku. dan hal aku rindukanpun bisa ku nikmati. ngobrol hal yang nggak penting jadi penting, sampai yang penting. tapi kali ini yang menarik yakni mengenai kejadian di negeri ini beberapa waktu lalu. yap, yang di media masa bak berita wajib seminggu yang lalu. yakni mengenai bom dalam bentuk buku. awalnya menyinggung masalah yahudi juga lantaran di berita pun ahmad dani disangkut pautkan ma yahudi. ckckckck… tapi udahlah lain kali aja mbahas yahudinya. kali ini yang menarik adalah siapa yang dibalik rencana pengeboman kali ini. awalnya aku emang langsung setuju aja dengan teori yahudi, atau mengalihkan isu saja. tapi waktu kawan aku bicara ada hubungannya dengan salah seorang jendral kita di belakang ini. dan pikiranku pun langsung ke medan logika dan menemukannya. yap!! jendral itu bisa saja benar. mengingat seorang jendral, apalagi kita punya sejarah seorang jendral yang kontroversial. namanya seorang jendral pasti punya anak buah yang setianay minta ampun, melebihi setianya pada istri mereka mungkin. jelas skil mereka pun tak bisa diremehkan, apa lagi kalo masalah sabotase belaka. dan juga sang jendral pernah jadi revans di perebutan kursi presiden waktu pemilu kemarin. kudeta mungkin saja menjadi alasan fenomena bom bentuk baru kali ini, apalagi sasarannya orang yang berpengaruh. ow hya perlu diingat, bom kali ini beda dengan bom yang sebelumnya. kali ini sasarannya lebih kepada perseorangan. mengingat dunia sekarang sedang mengalami perkembangan politik yang begitu cepat dan lebih cenerung arogan, khususnya di khawasan asia timur tengah. jika iya sungguh ini kudeta moel baru. entah kudeta sekarang masih ada atau nggak, cuma kalau iya ini dapat menjadi reverensi negeri2 lain. baru kemarin tunisia jadi referensi libya. haha… sekarang kembali ke negeri ini. gmn??? ya atau tidak ini hanya praduga semata, dan hanya sebatas bukti logika saja. tapi jangan dikesampingkan. aku tunggu ramalan eyang jayabaya selanjutnya tentang pemimpin negeri ini. setelah ramalan nya tepat sampai presiden kita sekarang. bermula dari sorang wedokan, lalu materi, berlanjut ke pangeran kecil, trus si buta, kmudian putri presiden pertama, dan sekarang bapak malapetaka… dan kabarnya presiden selanjutnya nantilah yang memajukan negeri ini. semoga benar dan tidak menciderai eyang jayabaya… cogito ergo sum seperti yang tertulis di lengan saya… jangan bingung untuk memikirkan sesuatu. tidak ada sesuatu yang dipikirkan itu adalah sebuah pemikiran… dan ingat dunia sudah lebih tua. begitu pula waktu kita…

KOPIKU BERUBAH JADI SEGELAS SUSU MILO

Malam yg baru pula unik. Bukan diruang 2x2,5 lagi kuhabiskan malamku, melainkan sebuah rumah bekas kantor katanya. Bersama bbrapa teman lama bikin kenangan masa lalu jadi bahan canda dan tawa. Ya aku baru saja pindah dari kostan gedongan itu. Sekarang aku kontrak sebuah rumah bersama teman2ku di dekat kampus. Rumahnya lumayan, ada tiga kamar di bwah dngan ukuran cukup sempit untuk sekedar ditempati ber20 *loh...* tp emang ini kontrakan bukan pengungsian korban bencana alam, jd cukup lebarlah untuk diisi 5 orang cow. Bkal jd pngalaman skaligus cerita baru setahun kdpan. Harapan kami setelah keluar dri kontrakan ini nanti adalah menggantikan smash yg telah menjatuhkan martabat para laki2 di bumi ini, smash is fuck... I know you so bad...

Tempat bru pastilah asing juga unik. Lingkungan beda, sosial pun beda. Tp hrapan kami sebagai cow tetap pada kodratnya, yakni ketika pagi pagi, bisa dapetin bodi cew dpan lagi beli sayur pakek hotpan, kmudian waktu jemur pakaian di atas dapat tante sebelah lagi mandi, trus waktu mau tidur bisa semangat karena kepala uda diisi pikiran bejat... *hahak dasar buaya*. Next adlah otak2 kreatif sangatlah diperlukan bwt menghias stiap ruang untk mngisi stiap ruang yg masih seratus persen kosong. Untung ada jay subagtyo biar ruangan dbikin kya suasana pantai, jdi kalo ngebet kepantai ckup duduk dtoilet sambil nikmatin suasana ala pantai itu. Namun diluar keuntungan besar itu ada kerugian vital skali, yakni bhwa jay subagtyo it tdak ikut kntrak brsma kmi dan ga mungkin. Knal kami aja nggak apalgi mw kerja tnpa iktikat baik dr kmi untk mmbri upah, krna mmang kmi tak punya uang. Akhrnya kmipun dkor stiap ruang dngan imajinasi kmi yg mngandalkan prinsip sing penting oerip alias apa adnya. Mulai dari tirai bukan tirai mewah mlik rumah raja, tpi lembran koran yg dtempel rada rapi. Kesederhanaan bisa dpakai bwt ntupin ketidakmampuan hehe... Lalu apa lagi ya?? Pkoe ini pngalaman bru, bak punya rmah brsma kawan2. Ow ya khdupan awale bsa dkata mnoton, tiap hari tdur makan kul, dan hmpir sparuh hdup bwt ngegame. Haha... Tp nikmati aja. Inget, yang penting heppi... Okelah tnggu nte2 slanjtnya aj. Msh ttg aku... Wekwek

WAR TO CHANGE

Ini saat barusan dimana dalam keadaan terpuruk tuk kesekian kalinya. Parahnya aku merasa keterpurukan paling berat dari sebelumnya. Hingga hampir aku putus asa menjalani sisa waktu yang diberikan Allah. Astagfirullah...!, ini jurang yang dalam, seolah aku sudah diujung jalan yang salah. Seperti itik kehilangan sang induk. Bingung seakan Tuhan tak adil, astagfirullah. Aku tak tahu mau kemana dan bagaimana.

Yap!! Ini jelas perangku antara hati yg telah dibekalkan Allah padaku sejak lahir, dengan keyakinan bahwa hidup itu kudu punya tujuan dan dg cara benar pula mencapainya. Alhamdulillah satu nasihat, pesan, atw amanat dr seorang sahabat yg aku butuh tpi benci. Dia kirim aku satu pesan pendek yg bikin aku menyesal selama ini. Dan pesan itu insyaallah bisa membuka hatiku.

:-P:-P
kemarin 22:10

belajar agama, serius kuliah nilai cumloud, jgan manja n cengeng.

Sketika aku sadar aku masih seorang bocah yang tak paham makna hidup, atw lbih tepatnya salah mengartikannya. Ternyata hidup itu perlu tujuan2 kecil demi tujuan yg besar. Serius, lupakan hal2 konyol, pantang menyerah.

Seolah telah terbuka sudah tabir kehidupan. Sekarang aku mau serius, lupakan sejenak kenyamanan, kebahagian, itu nanti masa depanku.

Ya Allah, aku mohon ampun sebesarnya, aku sekarang sadar aku sedang hina dmataMU. Aku akan serius karnamu.

TANTANGAn!!

Selogan2, kta mtivasi kan ku jadikan bahan bkar, agamaku kan jadi kendali, keberanian jadi kendaraan.

SERIUS...SERIUS...SERIUS...

PEREMPUAN SEKARANG JADI CEWEK DAN WANITA

Oh.. Oh.. Oh.. Kau wanita cantik
oh.. Oh.. Oh.. Neraka yang asik

sepenggal lirik lagu bang iwan fals sedikit beri nada dalam benak aku mengenai sosok spesies manusia jaman sekarang. Terutama yang aku lebih suka menyebutnya perempuan. Dari lagu diatas banyak memang benar, bukan karena keegoisan aku sebagai kaum lelaki, tapi memang kenyataan sekarang begitu. Seperti yang disuratkan Allah bahwa menjelang kiamat kaum perempuan lebih banyak ketimbang kaum laki2. Bisa dilihat ketika di sekolah dalam kelas dewasa ini, mayoritas perempuan. Dengan melihat keadaan perempuan sekarang begitu berbeda dengan dulu. Terutama dari segi falsafah, peran sbnarnya perempuan itu sendiri dalam kehidupan sudah berubah. Begitu banyak perempuan sekarang mengambil alih bentukan laki2. Mulai dari pakaian, profesi, kegemaran, bahkan tanggungjawab. Apalagi di zaman serba bebas ini, laki2 dan perempuan sama dalam smua makna kecuali lahiriah yang tersisa beda. Tak sedikit perempuan sekarang berperan layaknya "kepala rumah tangga" yang sejatinya itu disematkan bagi kaum laki2. Tanpa melihat paksaan keadaan begitu jauh kodrat perempuan sekarang dengan dulu. Keadaan yang aku maksud bisa saja si laki2 tdak mampu menjadi imam, sehingga memaksa perempuan menggantikan posisinya. Tapi kenapa keadaan bisa merubah kesejukan perempuan dulu. Jika iya ini disebut modernisasi, mengikuti perkembangan jaman, tapi kenapa meninggalkan kodrat ssungguhnya. Bahkan membanggakan perubahan itu sebagai kemajuan. Sekarang malah ada seorang perempuan memimpin sebuah negara, presidennya seorang perempuan!!. Memang di era demokrasi, dan liberal sekarang memang tak salah. Namun jika dilihat dari nilai2 moral, kebudayaan, n jiwa asli seorang perempuan terlihat bersebrangan. Belum lagi kenyataan "rendah"nya ksadaran perempuan sekarang tentang kedudukannya secara moral. Banyak perempuan kehilangan kehormatan, mengumbar aurat, brtingkah bak laki2 mulai dari ucap n tingkah laku. Sayangnya ini masih dbilang kemajuan, perkembangan jaman, dan apa sajalah istilahnya. Sekarang coba aja tanya seorang perempuan remaja mengenai cita2nya. Sudah pasti mayoritas menjawab hal yang menuju materi semata. Bukan mengecap matre kaum perempuan, tp pada kenyataan sekarang banyak perempuan bekerja. Jika mempertentangkan hal sperti ini pastilah berujung bahwa "sekarang jaman udah beda". Tapi aku tak puas dengan itu. Ada yang aku rindukan dari perempuan dulu, yakni kodratnya. Kemudian begitu prihatin pada perempuan sekarang dalam menjalani pergaulannya. Tak perlu aku jelaskan, orang sehat pasti paham yang aku maksud. Malas sudah aku menuliskan kenyataan para remaja perempuan sekarang yang sudah teracuni setan modernisasi. DAN SEKARANG PEREMPUAN ITU SUDAH JADI WANITA DAN CEWEK... Aku rindu perempuan, sejuk, tulang rusuk laki2, n makmum bagi imam. Tapi semoga keadaan juga bisa memberi arti perempuan yg sama sekalipun tak benar2 sama. Setidaknya sadar akan kedudukannya.

Ya Allah jika perempuan sekarang ini memang sudah baik bagimu, rubahlah pandanganku tentangnya ini, tapi jika mereka buruk maka perbaikilah dengan kuasaMU... Allahu akbar, ya rahman ya rahim... Jagalah hati hamba..!!

devil blind

Beberapa hari lalu aq buat catatan di facebook. Catatan yg terilhami ketidaksengajaan membaca buku "the international jew" karangan henry ford kalo ga salah. Buku ini mengulas strategi2 bangsa yahudi yg begitu sistematis sehingga kita tak dapat merasakannya. Sekalipun tak diklasifikasikan secara riil dalam buku itu, namun uda bisa kita pahami ketika baca tiap babnya. Sejenak terkejut membaca setiap isi judul di dalamnya. Bukan cuma aku, mungkin bagi yg begitu kritis tentang politik yahudi, juga bakal heran. Secara sudut pandang, begitu menelanjangi kekejian yahudi khususnya di kawasan amerika. Setelah baca menarik itu aku merasa ad yang kurang pagi it. Yap!! Aku keluar beli harian kompas seharga 3ribu. Sperti biasa ulasan berita didepan. Seperti pada mdia cetak lainnya yang mngulas kecacatan negeri ini yg tiada habis. Sampai pada kolom internasional lbih mnarik bagiku. Disitu kbnyakan mengenai keadaan libya yang lagi dirampok presidennya khadafy. Mulai dari mnyamakan kadafi dengan mao zedong, sampai tentang dlam seminggu khadafy sdah mmbnuh 1ribu jiwa.

HUH!! mlhat dunia yg sudah tua ini, tmbah bnyak mnusia yg malah mrusaknya.

Kmbali ktulisa ini. Sperti pada ctatan di facebook. Mngenai bangsa yahudi. Yahudi mrupakan bangsa yg cuma punya ras. Dalam bku ford, keganasan bangsa yahudi terutama di amerika sangat sistematis. Brawal dr ekspedisi kolombus, kawanan yahudi turut dalam kapalnya. Bahkan dceritakan pendanaan ekspedisi yahudi jga brasal dr akal2an yahudi menipu ratu. Dg latar blakang agama, danapun diberi. N seiring wktu smnjak yahudi tiba di amerika, pngaruhnya mulai membesar. Trutama dlam prdagangan internasional myoritas dkuasai yahudi krena kbnyakan yahudi punya link di eropa. Alhasil prekonomian dkuasai bangsa yahudi. Dmpaknyapun merantai sampai keranah politik. Dkatakan tak ad dewan di amerika yg brsumpah dl bwah kitap perjanjian baru lantaran demi kmurnian yahudi. Demi kelangsungan kekuasaan yahudi pula, tak ad yg bisa mnghitung brapa jmplah umat yahudi sndri di amerika, apalagi di dnia. Dngan bgitu yahudi sulit dprediksi atw dproyeksikan. Kmudian mslah kristen n protestan jga buatan yahudi yg anti kristen. Sampai mslah getho2 yahudi yg dianggap yahudi dskriminatif, pdahal yahudi sndrilah yg mnciptakan getho. Getho mrupakan peradaban yg diisi khusus orang yahudi, krn yahudi tdak suka non yahudi. Blum lagi masalah negro, yg dbkin oleh dewan2 amerika yg mayoritas yahudi. Jika bgini bukan tdak mungkin mslah di timur tengah belakangan ini juga hanya perbuatan yahudi semata. Jika iya, yahudi memang tidak main2 dgan mimpinya mnguasai dunia. Dg pkok pkirannya bahwa perang antar non yahudi merupakan ladang panen bagi bangsa yahudi. Ingat embargo amerika ke irak, yahudi sedang panen lwat bisnis militer bgi amerika, n sosial buat irak. Belum lagi israel palestin yg tak kunjung usai. Namun dalam media masa bgtu brutal mmberitakan ini itu n yahudi aman.

Lalu bgimana dg negeri ini??. Sama aj!! Dg utang2nya kluar negeri, sda yg seolah kita terhipnotis untuk memberikan ke asin n termsuk pula kawanan yahudi. Apa yg bsa kta perbuat?, melawan msuh yg tak nampak, perangi bangsa ya tak jelas tmpat n seberapa hbatnya. Yahudi bak udara yg mnyelimuti bumi. Smisal msalah ahmadiyah adlah ciptaan yahudi!! Hnya dgan it saja negeri ini sudah ruwet!. Yahudi hanya menciptakan semangat bwt non yahudi untuk menghancurkan negerinya sendiri lewat slogan2 reformasi, refolusi, tegakkan keadilan dll smpai negeri it rnth sndri. Smpai smua hancur brulah yahudi muncul bak kbnaran. Spertilah itu mungkin. Yang jelas pasti ad orang lain brpkir sama walau beda. Tpi ya inilah sudut pandang. Yahudi ttaplah yahudi, n kmungkinan jga bhwa yahudi yg aku tentang ini jga cma ciptaan yahudi tuk menciptakan pertentangan dmuka bumi. Smua pasti akan ketahuan.

Allah maha tahu, jika memang Allah biarkan bgini pastilah ad maksudnya. Suatu saat kita akan tahu kebenaran dg seksama, meski tak bersama. Allahu akbar...3x

porong pukul sibuk

Ini waktu aku balik dari malang sendiri. Rencana sih pulang pagian, cuman hawa dingin dmalang bikin betah tidur. Sampai pukul setengah sebelas, shbis mandi n ritual kbersihat tiap pagi tentunnya, barulah aku kendarai motor honda supra fit aku. Jalanan smakin mninggalkan kota Malang, namun msih tersisa hawa dingin khas malang. Smpai lepas pandaan tiba2 hujan turun, nampak awan hitam sperti daerah ini sedang brkabung. Tapi aku ga mau buang2 wktu untuk berkbung pula. Aku percpat lajuku, skalian mencari tmpat berteduh yang nyaman. Tak sampai 5 menit ternyata hujan uda reda, aku pun mengurungkan niatku ke warung n kmbali mnggilas aspalan malang-surabaya. Hampir satu jam aku berkendara, n sampailah aku di jalan porong. Bgitu ekstrim, tbuh cungkring ini branjak dari tempat yg dingin seolah diterjunkan pada cawan yg terbakar. Panas bgt, ditambah macet, polusi HAH!! Siapa trusan aku marah kpada??? Dan merasakan macet disini sungguh menyedihkan dengan keadaan alamny yg tak ada sedikitpun enak dipandang.

Sampai saat pkiranku terbang dari kepalaku, aku lebih menikmati keadaan ini dengan lebih manusiawi, tetap stay calm, brsikap dewasa.

Stlah terbang skita 3ratus meter, n mulai dia melihat spetak bumi yg terlihat supersibuk di bwahnya. Ada sejenis kumbang raksasa merayap pelan diatas garis htam yg sdah trttup antrian. Itu adalah truk yg muatannya 2kali muatan nrmal shingga trlihat sperti kumbang. Kmudian diantara mkhluk2 bsar broda 4 n lebih, trlhat kerdil2 brjlan lewat celah2. Bgtu penuhnya jalan in sperti antrian panjang menuju kenyamanan. Yap!, kenyamanan berkendara dg lancar. Tiba2 pkiranku brteriak dari atas padaku, dia mngabarkan ada telaga hitam dbalik dinding tanah dsbrang jalan. Aq pun mengerti kalau it adalah bncana yg uda usang. Bncna smburan lmpur yg tlah mmakan skian pmukiman n jelas ratusan kpala hrus khilangan tmpat btduh yg mreka bngun dg kringat mereka. Sring sjnak trlintas mnrtwakan bgitu dunia in dpenuhi hal2 yang tak aq ketahui. Bcra ttg porong pastilah org pasti tahu tntang ap. Yap bncna usang, yg mungkin jd ladang panen bagi tim pnanggulangan bencana alam, namun jd sumber brkabungnya para pnghuninya dulu. Blum lagi knyataan lingkungan skliling bkal mnyusul tergusur. Ntah in dbuat sengaja, atw tak sengaja ga ngerti mw brbuat ap. Tp yg pasti dsini ad orang yg dpat pekerjaan, tp juga bnyak orang yg mrasa khilangan. Smpai akhrnya sadar akan ssuatu keadaan yg datang pasti bwa crita yg brlawanan tp saling melengkapi. Ada suka pasti ada duka, bgitulah kalayak orang sering bilang.

Sampai pada diujung jalan ini, dipintu knyamanan brkndara menuju surabaya. Aq sampaikan makasih bwt tmpat n keadaan yg briku plajaran. Memang aq bkan slah satu dr mreka yg ikut mrasakan dmpak nyata bncana itu. Tp aq yakin ad orang2 seperti aku, ad orang2 yg masih ingat bahwa Allah swt lah yang punya kuasa atas ap yg terjadi dimuka bumi ini, n yakin Allah selalu punya rencana baik bagi hambanya yang baik.

"Subhanallah walhamdulillahu allahuakbar wa lillahilkham..."

About Me

Foto Saya
fahma alfian
kopipun berubah jadi susu seiring aku melangkah untuk belajar... bukan tentang pahitnya kopi, bukanpula manisnya susu... mereka sama-sama benar pada ruang dan waktunya masing-masing......
Lihat profil lengkapku