Bertemankan Api

kala sang gelap mulai selimuti belantara alam

cahaya mentari pergi menyisakan pertaruhan mimpi esok

dan senja mulai terpejam

tergantikan deru angin bekukan hati

suara alam kudengar menggertak luruh

memaksa keberanian untuk tumbuh

mulai aku bicara dengan alam dan bukan lewat bibir yang bersuara

mulailah aku melihat kenyataan dengan mata terbekap gelap

mengembalikanku dalam nuansa keterasingan

menyendiri bertemankan api

anugerahkan ketakjuban kepada api yang turut membakarkegelapan ini

seperti juga dengan api itu yang aku harap saat datang dulu

memberi ruang ditengah himpitan malam senyap

sayang batang kayu yang kudatangi bukan seperti tatanan kayu di depanku ini

batang kayu yang aku tuju basah, hingga aku tak mampu menyulutnya

walau sepenggal sesal terbekas

kupersilahkan waktu yang buktikan pertaruhan ini

tinggal diam dan menatap apakah masabisa membakarnya

lalu kulanjutkan keresahan ini dengan kesendirian

bertemankan api yang hangatkan kebekuan hati

dan cahaya yang terangi sunyi

hilang sudah takutku lewat api

serta keberanianku bebaskan mimpi

0 komentar: