Kupecah kau...

"ya itulah, kamu dan dia nggak pernah berdua membicarakannya. Kamu dan dia cuma menerka-nerka, akhirnya pun yang kamu dan dia dapati cuma angan2 gak jelas. Memangnya kamu dan dia mau seperti ini terus ???, terhanyut dalam aliran keruh ini..." dia hujankan kata2 itu tepat didepan wajahku.
Sesaat kemudian, setelah menarik nafas dalam2, dia kembali menyercaku di depan mataku. "kenapa, kamu dan dia menikmatinya ?, iya kan... Menikmati untuk mengandai-andai setiap apa yang dari masing2 kamu atau dia tampilkan, Setiap kalimat yang kamu atau dia ucapkan. Kamu dan dia sama2 terlena hasrat berimajinasi yang belum tentu nyata itu kan, dan kamu dan dia sangat nyaman begitu." " ah, kau semakin menyudutkanku, memang benar benar aku begitu, pun juga dia", dalam hatiku mengumpat. Lalu tiba2 gaduh, seperti suara benda yang pecah terjatuh.

AKU BERLALU MENINGGALKAN KEPINGAN CERMIN YANG AKU PECAHKAN....

0 komentar: