Hanya rokok di kereta

Ini sebenere kejadian kemaren waktu pulang dari surabaya naik kereta. Uda lama... Bgt pulang gak naek kereta. Selain lantaran bokek, jadwal kuliah yang memaksa tiap pulang naik bus. Kebetulan kali ini liburan, plus uang cukuplah buat menikmati perjalanan si ular baja. Heheu...

Aku demen banget naik kereta karena lebih banyak melihat jenis-jenis manusianya. Apalagi naik kereta sancaka, hmm... Setidaknya beberapa ada wajah manis yang manja, makanya lebih milih naik kereta ketimbang bus.

Di kereta aku sempet bener-bener malu. Mungkin kamu pernah juga ngerasain, apalagi yang asli jawa. Yakni waktu di fasilitas publik yang pasti ramai. Ada banyak kasta umur, status, juga latar belakang. Ketika ada orang lebih tua dari kita menawari kita makan. Atas nama remaja didikan adat jawa, seharusnya aku bisa menolaknya sebagai rasa wibawa. Tapi kondisi perut kebetulan lapar juga. Gak memungkinka untuk lebih dahulu diskusi dengan perut, sedangkan bapak itu sudah menyodorkan sebungkus nasi pecel di pangkuanku. Ucap syukur dan istighfar saling berebut di benak. Akhirnya jalan bareng, dua-duanya kupanjatkan. Syukur atas nikmat yang diberi, dan istighfar karena telah menjadi seperti pemuda memalukan, gak punya kemaluan terhadap orang yang lebih tua.

#Dafug...

0 komentar: