kopiku panas...

Beeeuuuhhh....
Bau khas menyengat dari dalam trotoar.
Menjadi aroma malam bercahayakan redup.
Roda-roda berlalulalang melindas jalanan tua.
Deru kuda besi menerjang senandung alami malam.
Suasana tepian hari ditiapku bunuh waktu di depan bangunan usang.
Usang seperti dunia ini yang makin rapuh menopang kaki-kaki serakah.
Kaki-kaki yang berani melebar meski untuk berdiri merapat saja susah.

Huuuhh!!!
Mungkin hanya dengan begitu untuk dapat bertahan hidup.
Kenapa sekarang kebanyakan hanya berfikir untuk bertahan hidup saja ?
Bukannya hidup itu udah punya durasi masin-masing ?
Lantas kenapa bersih keras mempertahankan sesuatu yang udah pasti pergi ?

(
complex problem in my mind and maybe others too...)

KENANGAN = suka duka, susah senang, manis pahit, kelam tentram, luka bahagia.

Ditemani sekata itu aku tenggelam dalam benak.
Bentangan terpal menjadi medan peperangan rasa dalam kesendirian pikiran...

Segelas kopiku masih panas bru turun dari tangan sang penjual.
Jelas.... 1 sendok teh kopi, ditambah sedikit gula.

(KOPI= banyak orang yang ternyata menghabiskan tak sedikit rupiah hanya untuk mendapat kepahitan )

Kutuang kopiku yang panas itu kedalam cawan putih di bawahnya...

(KOPI VS CAWAN PUTIH=kontras antara hitam dan putih, gelap menuju terang, bercampur ciptakan kehangatan, hitam yang membara reda kala putih mampu meredamnya)

Selang berapa menit!!!
Kuangkat cawan, dan...
"bersulang dengan malam atas masa yang pernah ada...)

Hmm....
Pecah sudah kebekuan raga.
Tumbuhkan ketenangan,
Ciptakan kenyamanan,
Berikan kehangatan.

(cawan saja tak mampu berikan kehangatan tapi juga tak mungkin lidah kita mau terbakar oleh panasnya kopi, keduanya terkadang perlu bersanding)

"belum tentu rasa pahit itu menyiksa, begitu juga kita tak selalu bisa dengan putih terang. Menurutku kepahitan itu bukan sampah, dan rasa manis itu bukan pula berlian. anggap saja seperti kertas dan pena yang mampu tunjukkan keindahan..."

0 komentar: