bangunin aku....
hwoi ker!!! bayangin nih kalo bisa hidup punya pemimpin yang ber-aura bijak. Bertetangga orang kaya yang enteng buat ngasih santunan. Ditambah lingkungan yang menjadikan forum sbagai jalan keluar sebuah masalah. Bakal damai banget rasanya hidup.
Tapi sayang, kedamaian itu cuma sampai bayang renungan saja. Sedangkan kenyataanya masih jauh ikan dengan mata pancing....
Memang mencari pemimpin itu tak semudah menebak warna pelangi. Apalagi dengan kondisi masyarakat yang terlah lupa dengan jati dirinya. Untuk memutuskan sebuah perkara saja kudu direwangi lewat kelokan berliku, musti menaika tangga pemaksaan pendapat, selalu menyusuri lorong konflik, bahkan nekat njebur ke jurang kericuhan. Dimana anarkisme sudah mendarah daging, dan berlatar belakang kepentingan individu atau semata kelompoknya. Hasilnya hanya pertikaian semata, dan semakin memperkeruh keadaan yan terlanjur terkontaminasi masalah.
Akan tetapi seberapa pun remuk negeri ini, janganlah kita putus asa. Tidak lain ini adalah tanah kita, dimana kita akan menghabiskan sisa usia disini, akan menjadi bangkai berbalut tanah ini, makan mandipum kita dari tanah air ini. Memang sangat sulit mencari sosok pemimpin yang perfect. Tapi setidaknya kita tak sampai salah pilih pemimpin dengan sosok semau gue, memutuskan sesuatu dengan embel-embel poko'e, memebri kebijakan yang "sekarepe dewe".
Maka marilah kita tanamkan akhlakul kharimah kepada para pemimpin. Begitu juga kepada para orang-orang kaya sehingga sadar bahwa diantara limpahan hartanya itu ada hak milik para fakir miskin. Danjuga mari kita tanamkan pada diri masyarakat kita untuk "tepo seliro marang tengen kiwo, ora macak budeg marang wong liyo, nalika nyekak ukoro ora mateni roso, ngerti kabeh dulur tunggal lemah, sanajan musuh bedo weroh ora bakal tandur kesruh". Andaikan semua itu terwujud, alangkah lebih indahnya hidup bergaduh, dari pada menjadi bangkai kesepian berbalut tanah. Tapi, HWOI..!!! bangunkan aku dari mimpi ini tolong...!!!??@@##
Tapi sayang, kedamaian itu cuma sampai bayang renungan saja. Sedangkan kenyataanya masih jauh ikan dengan mata pancing....
Memang mencari pemimpin itu tak semudah menebak warna pelangi. Apalagi dengan kondisi masyarakat yang terlah lupa dengan jati dirinya. Untuk memutuskan sebuah perkara saja kudu direwangi lewat kelokan berliku, musti menaika tangga pemaksaan pendapat, selalu menyusuri lorong konflik, bahkan nekat njebur ke jurang kericuhan. Dimana anarkisme sudah mendarah daging, dan berlatar belakang kepentingan individu atau semata kelompoknya. Hasilnya hanya pertikaian semata, dan semakin memperkeruh keadaan yan terlanjur terkontaminasi masalah.
Akan tetapi seberapa pun remuk negeri ini, janganlah kita putus asa. Tidak lain ini adalah tanah kita, dimana kita akan menghabiskan sisa usia disini, akan menjadi bangkai berbalut tanah ini, makan mandipum kita dari tanah air ini. Memang sangat sulit mencari sosok pemimpin yang perfect. Tapi setidaknya kita tak sampai salah pilih pemimpin dengan sosok semau gue, memutuskan sesuatu dengan embel-embel poko'e, memebri kebijakan yang "sekarepe dewe".
Maka marilah kita tanamkan akhlakul kharimah kepada para pemimpin. Begitu juga kepada para orang-orang kaya sehingga sadar bahwa diantara limpahan hartanya itu ada hak milik para fakir miskin. Danjuga mari kita tanamkan pada diri masyarakat kita untuk "tepo seliro marang tengen kiwo, ora macak budeg marang wong liyo, nalika nyekak ukoro ora mateni roso, ngerti kabeh dulur tunggal lemah, sanajan musuh bedo weroh ora bakal tandur kesruh". Andaikan semua itu terwujud, alangkah lebih indahnya hidup bergaduh, dari pada menjadi bangkai kesepian berbalut tanah. Tapi, HWOI..!!! bangunkan aku dari mimpi ini tolong...!!!??@@##
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me

- fahma alfian
- kopipun berubah jadi susu seiring aku melangkah untuk belajar... bukan tentang pahitnya kopi, bukanpula manisnya susu... mereka sama-sama benar pada ruang dan waktunya masing-masing......
0 komentar: