Alam dimana ?

ALAM... Pemberian yang terlupakan, aku dibelakang segelintir orang optimis. Diantara congkaknya globalisasi, digang gang sempit pemuja tuhan yang tersisa tinggal. Rimba sebagai peribadatan melangsungkan ritual jiwa. Sisa sungai bening gemericik air dari tebing menyanyikan irama tuhan yang damai. Hanya dipuncak menemukan daratan suci tanpa dusta. Di HATIKU kumencari rimba itu, irama tetesan butiran air yang mendamaikan itu, mencari puncak yang suci itu. Mungkin lebatnya hutan rimba di lereng gunung, irama menyejukkan tebing tebing yang menangis, puncak yang dingin, mereka yang tak bisa ku bawa pulang, yang tak bisa kusimpan dirak rak kamarku. Aku coba mendamaikan kontradiksi dalam jiwa, mengharap disposisi dari tuhan untuk pengampunan noda kehidupan. Sepi, damai dalam dingin aku rindu... Ku tunggu undanganmu selalu, walau tak bisa ku bawa pulang... Tapi aku yakin ada di dalam sana, dalam dada tempat itu juga pasti ada...

0 komentar: